Saat ini masih banyak masyarakat yang mudah terhasut dengan iming-iming perusahaan investasi bodong.
Menurut dia, ini karena masih banyak masyarakat Indonesia yang ingin cepat mendapatkan uang namun tidak ingin usaha lebih. "Masyarakat Indonesia ingin cepat kaya, nah ini dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu. Korban penipuan berkedok investasi ini tak hanya dari kalangan kurang terpelajar, tapi juga orang berpendidikan," kata Tongam.
Dia mengungkapkan, ada orang yang termasuk dalam kelompok serakah. Tongam mencontohkan, tak sedikit pegawai negeri sipil (PNS) yang ikut dalam investasi bodong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tongam mengimbau, seharusnya masyarakat berpendidikan bisa berpikir dengan jernih. Pasalnya investasi yang ditawarkan dengan keuntungan atau imbal hasil yang terlalu tinggi namun dijanjikan risiko rendah adalah hal yang tidak mungkin.
"Tawaran investasi bodong itu tidak masuk akal dan berlebihan. Masyarakat jangan mudah tergiur dengan imbal hasil investasi yang terlalu besar," ujarnya.