Suku bunga acuan kembali turun 25 bps menjadi 4,5% pada 19 Maret 2020. Ini terus bertahan hingga 19 Mei 2020. Pada 18 Juni BI kembali memangkas bunga menjadi 4,25%.
Lalu 16 Juli 2020 BI memangkas lagi bunga acuan menjadi 4% dan ditahan selama 3 kali hingga 13 Oktober. Kemudian pada 19 November BI akhirnya memangkas lagi bunga acuan menjadi 3,75%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonom Ryan Kiryanto mengungkapkan angka bunga acuan ini memang yang terendah setelah diberlakukanya BI 7 Day Reverse Repo Rate. Menurut dia, tidak ada risiko yang harus diwaspadai dengan rendahnya suku bunga ini.
"Yang penting semua kebijakan akomodatifnya diimplementasikan dengan baik," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (20/11/2020).
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan angka 3,75% merupakan yang terendah. Namun ada risiko yang perlu diwaspadai dengan rendahnya bunga ini.
"Utamanya adalah dari sisi aliran modal. Turunnya suku bunga acuan bisa mendorong aliran modal tertahan atau bahan keluar," jelas dia.
Namun menurut Piter hal ini sekarang tidak relatif besar atau bahkan tidak ada karena suku bunga acuan di luar negeri mendekati nol persen.
(kil/fdl)