Indonesia Anti-Scam Center (IASC) mencatat telah menerima 11.448 aduan per 20 Desember 2024. IASC sendiri baru diluncurkan 22 November 2024 untuk melindungi masyarakat dari kejahatan jasa keuangan.
Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di @ojkindonesia, dari jumlah aduan tersebut sebanyak 5.987 rekening diblokir dan Rp 27,1 miliar dana masyarakat berhasil diselamatkan.
"Hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam Center (IASC) telah menerima 11.448 aduan, 5.987 rekening diblokir, serta berhasil menyelamatkan dana sebesar Rp 27,1 miliar," tulis OJK dikutip Selasa (24/12/2024).
Sebagaimana diketahui, OJK bersama otoritas, kementerian dan lembaga terkait yang tergabung dalam Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) meluncurkan IASC untuk mempercepat penanganan penipuan di sektor keuangan. Apabila masyarakat mengalami penipuan keuangan, laporkan IASC di Iasc.ojk.go.id. Indo lebih lanjut hubungi Kontak OJK 157 @kontak157.
OJK menilai edukasi keuangan sangat penting terutama untuk ibu-ibu yang berperan sebagai center keluarga. Kesejahteraan keluarga dinilai sangat ditentukan oleh kemampuan ibu-ibu untuk mengelola keuangannya.
Hal itu mengacu kepada survei Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD), di mana dikatakan bahwa adanya hubungan positif antara literasi keuangan dengan tingkat kesejahteraan keuangan di suatu negara.
"Itu lah kenapa OJK sangat fokus terhadap edukasi keuangan terutama untuk ibu-ibu karena ibu-ibu adalah center keluarga, ibu adalah menteri keuangan di keluarga, bagaimana kesejahteraan keluarga sangat ditentukan oleh kemampuan ibu-ibu untuk mengelola keuangannya," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi dalam edukasi keuangan bersama ibu-ibu di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (23/12).
Lihat juga Video 'Penipuan Perusahaan Judol Berkedok Kerja di Luar Negeri':
(acd/acd)