Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimis pada pekan depan rupiah akan kembali bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), setelah pekan ini terus tertekan hingga ke level atas Rp 16.700/US$.
"Mungkin pertengahan minggu depan juga sudah balik (rupiah menguat)," kata Purbaya dalam media briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Purbaya mengatakan tertekannya rupiah dalam sepekan ini salah satunya dipicu oleh sentimen kebijakan bank pelat merah yang akan menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) dolar Amerika Serikat (AS) ke level 4% mulai November 2025. Akibatnya, terjadi peralihan tabungan dari deposito rupiah ke deposito valas.
Oleh karena itu, Purbaya menekankan bahwa kebijakan kenaikan suku bunga deposito valas dolar AS bukan merupakan keputusan pemerintah. Ia mengatakan, keputusan itu murni inisiatif perbankan yang belum diketahui dasarnya.
"Dengan konferensi pers yang sekarang menyatakan bahwa nggak ada kebijakan dari Kementerian Keuangan yang 4%, saya pikir akan berkurang dengan cepat (sentimen negatif) untuk nilai tukar rupiah. Di samping itu, BI juga sesuai dengan wewenangnya menjaga nilai tukar dengan agresif, dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan peran mereka," tutur Purbaya.
Purbaya meyakini investor akan melihat berbagai kebijakan Kementerian Keuangan yang akhir-akhir ini dikeluarkan akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Hitungan saya yang jelas gini, fondasi ekonomi kita akan membaik terus ke depan. Kita menjalankan kebijakan untuk mendorong ekonomi, nggak main-main. Bank sentral juga sinkron dengan kami, tujuannya sama, menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat, supaya kita semua kaya bareng-bareng lah gitu," tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, indeks nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini hampir mendekati level Rp 16.800/US$. Rupiah pagi ini sempat ke posisi Rp 16.789/US$ atau melemah 40 poin (0,24%).
Pada penutupan perdagangan, rupiah mulai menguat meski cuma 11 poin atau 0,07%. Penguatan itu membawa rupiah ke posisi Rp 16.738/US$.
(aid/fdl)