Terra LUNA sedang jadi sorotan dalam beberapa minggu terakhir ini. Salah satu aset kripto yang banyak jadi primadona investor itu terjun bebas bahkan hampir tak ada harganya lagi.
Pada Jumat (13/5) pukul 15.37 WIB, Terra LUNA dihargai US$ 0,00003894 atau setara Rp 0,56 per koin (kurs Rp 14.500). Dalam 24 jam terakhir harga Terra LUNA sudah turun 99,97% hingga membuat kapitalisasi pasar turun menjadi US$ 254 juta.
Padahal pada 5 April 2022, Terra LUNA sempat mencatatkan level tertingginya senilai US$ 119,18 atau setara Rp 1,7 juta per koin dan pernah memiliki kapitalisasi pasar hingga US$ 40 miliar.
Artinya, dalam sebulan terakhir Terra LUNA telah kehilangan kapitalisasi pasar sebesar US$ 39,7 miliar atau setara Rp 575,65 triliun. Nilai sebesar itu menguap dengan mudahnya bagai digondol jin.
Penyebab turunnya harga Terra LUNA terjadi karena harga stablecoin Terra USD (UST) yang sedang menyusut. Kok bisa? Karena Terra LUNA dan UST itu saling berkaitan.
Dilansir Business Today, UST adalah stablecoin algoritmik, karena menggunakan sistem pencetakan dan pembakaran token yang kompleks untuk menyesuaikan pasokan dan menstabilkan harga. Jadi, keberhasilan Terra itu didasarkan pada adopsi UST sebagai stablecoin.
Gampangnya begini, si Terra LUNA ini berinvestasi di UST dan saat ini kehilangan uang karena permintaan UST meningkat.
Secara sederhana, protokol Terra sangat berpengaruh pada harga Terra USD dan Luna. Ketika harga Terra USD turun di bawah dolar, hanya bisa ditukar dengan Luna. Itu sebabnya Terra USD menjadi langka dan harganya bisa naik.
Terra USD merupakan proyek stablecoin yang dikaitkan dengan nilai tukar dolar AS. Token ini menawarkan penyimpanan nilai yang lebih baik, untuk menghindari volatilitas mata uang kripto.
Atas kejadian itu, PT Indodax Nasional Indonesia sempat menghapus Terra LUNA sejak 13 Mei 2022 pukul 20.00 WIB. Meski begitu, perdagangan akan dibuka lagi pada 17 Mei 2022 mulai pukul 16.00 WIB.
Perlu menjadi catatan bahwa perdagangan Terra LUNA dibuka bukan untuk market IDR atau nilai yang mengacu pada rupiah. Melainkan, untuk market USDT atau United States Dollar Tether yang nilainya mengacu pada dolar AS.
"Sebagai produk investasi yang memiliki fluktuasi tinggi, INDODAX mengimbau para member sekalian untuk melakukan research terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi di aset kripto," tulis peringatan Indodax melalui situs resminya, Senin (16/5/2022).
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menilai kejadian anjloknya Terra LUNA mengindikasikan risiko investasi kripto sangat tinggi. "Ini bukan yang pertama, sudah banyak kejadian harga aset kripto turun dalam dan bahkan menjadi tidak berharga lagi," jelasnya.
Risiko investasi kripto di halaman berikutnya.
Simak Video "Sebelum Trading Kripto Pahami Bisnis Modelnya Dulu"
[Gambas:Video 20detik]