Sejumlah bank raksasa di Tanah Air telah melaporkan kinerja keuangannya di tahun 2022. Beberapa bank mencatat kinerja yang moncer.
Sebut saja, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 18,31 triliun. Laba itu tumbuh sebanyak 68% yoy.
Penyaluran kredit BNI juga cukup tinggi yakni sebesar Rp 649,19 triliun atau tumbuh 10,9%.
Bahkan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyetujui pembagian dividen 40% atau sebesar Rp 7,32 triliun. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyebutkan nilai ini naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp 2,72 triliun.
Dia menyebut nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp 392,78, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 146.
Selanjutnya, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau Bank BCA di mana pada tahun 2022 meraup laba bersih sebesar Rp 40,7 triliun. Laba tersebut tumbuh sebesar 29,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja perusahaan juga positif tercermin dari sisi penyaluran kredit. Kredit Bank BCA tumbuh 11,7% yoy.
"Total kredit naik 11,7% year on year (yoy) atau Rp 711,3 triliun sejalan dengan pemulihan di seluruh sektor pinjaman," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers, Kamis (26/1/2023) lalu.
Menurut Jahja, penyaluran kredit ini juga lebih tinggi dari target pertumbuhan industri yang hanya 8-10%.
Sementara, untuk bank-bank besar lain seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) belum melaporkan kinerja keuanganya untuk tahun 2022.
Lalu, bagaimana prospek saham bank-bank besar ini di 2023? Buka halaman selanjutnya buat dapat analisa lebih lengkap.
(acd/dna)