5 Tameng UMKM Tangkis Corona

5 Tameng UMKM Tangkis Corona

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 30 Apr 2020 04:30 WIB
Anggota Bhayangkari Cabang Aceh Barat memproduksi kerajinan tangan berbahan tanaman eceng gondok di Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (16/4/2020). Berbagai kerajinan tangan tersebut dijual Rp 50.000 sampai Rp1,5 juta per unit tergantung model dan tingkat kesulitan dalam pembuatan. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk diselamatkan dari wabah COViD-19. Pemerintah menyiapkan sederet insentif yang ditujukan untuk menyelamatkan sektor ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan 5 skema besar itu merupakan program perlindungan dan pemulihan ekonomi yang utamanya di sektor UMKM.

"Termasuk program khusus bagi usaha ultra mikro dan usaha mikro yang selama ini tidak bersentuhan dan tidak terjangkau lembaga perbankan," tuturnya saat membuka rapat terbatas, Rabu (29/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skema pertama, pemerintah menyiapkan bantuan sosial untuk pelaku usaha UKM yang masuk dalam kategori miskin dan kelompok rentan miskin yang terdampak COVID-19.

"Kita harus memastikan bahwa mereka ini masuk sebagai bagian dari penerima bansos, baik itu PKH, paket sembako, bansos tunai, BLT desa, maupun pembebasan pengurangan tarif listrik dan Kartu Pra Kerja," terangnya.

ADVERTISEMENT

Skema kedua, pemberian insentif perpajakan bagi pelaku UMKM. Insentif ini diberikan bagi pelaku usaha yang omzetnya masih di bawah Rp 4,8 miliar per tahun.

"Saya kira pemerintah di sini sudah menurunkan tarif PPH final dari 0,5% menjadi 0% selama periode 6 bulan dimulai April sampai September 2020," kata Jokowi.

Skema ketiga, relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM. Restrukturisasi dilakukan berbagai cara mulai dari penundaan angsuran dan subsidi bunga penerima KUR, kredit Ultra Mikro (UMi), hingga pegadaian.

"PNM Mekaar yang jumlahnya 6,4 juta dan di pegadaian juga ada 10,6 juta debitur," tambahnya.

Skema keempat, perluasan pembiayaan UMKM berupa stimulus bantuan modal kerja. Targetnya diberikan kepada 23 juta UMKM yang belum pernah mendapatkan pembiayaan.

"Data yang saya miliki sudah ada 41 juta UMKM yang sudah tersambung dengan lembaga pembiayaan dan perbankan. Di luar itu 23 juta UMKM yang belum pernah mendapatkan pembiayaan baik dari lembaga keuangan maupun sistem perbankan. Karena itu yang 23 juta UMKM ini harus mendapatkan program perluasan pembiayaan modal kerja," terang Jokowi.

Skema kelima, Jokowi memerintahkan kementerian, lembaga, BUMN dan pemerintah daerah untuk menjadi bantalan dalam ekosistem UMKM terutama pada tahap awal pemulihan. Dia mencontohkan BUMN bisa menyerap hasil produksi para pelaku UMKM baik di bidang pertanian, perikanan, kuliner, sampai industri rumah tangga.



Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads