Agung mulai bergerilya menghubungi para kliennya melalui pesan tertulis bahwa dirinya juga memproduksi wastafel. Nah ketika new normal diterapkan, pesanan wastafel pun mulai berdatangan.
"Karena kan kalau kafe dan restoran mau beroperasi lagi harus ada protokol kesehatannya, salah satunya tempat cuci tangan," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Agung memproduksi wastafel dengan bahan drum. Namun ternyata pesanan wastafel mendominasi penjualannya hingga 70%. Klien yang membeli wastafelnya pun kian beragam, bukan hanya kafe dan restoran tapi juga perusahaan swasta, BUMN hingga lembaga masyarakat.
"Mereka membeli untuk kegiatan CSR. Jadi untuk disumbangkan," terangnya.
Nah sejak saat itu, dia mulai memproduksi wastafel dengan berbagai bahan untuk menyesuaikan budget pembelinya. Dia mulai membuat wastafel dari bahan ember hingga aluminium.
![]() |
Dia juga membuat brand baru bernama Wastafel Portable Bandung. Produk yang dibuat bisa di-custom dengan selera kliennya. Seperti Pertamina yang pernah memesan wastafel darinya untuk kegiatan CSR.
"Kita jual mulai dari yang menggunakan ember dan keran biasanya harganya Rp 350 ribu sampai yang harganya Rp 8 juta. Itu bahannya stainless, jadi tidak akan ada karat. Itu yang beli pabrik untuk karyawannya," kata Agung.
Meski usahanya mulai bangkit, cobaan masih menerpanya. Ada beberapa oknum yang menggunakan nama D'Tong Art untuk melakukan penipuan. Bahkan belakangan ini setiap ada saja pembeli yang datang ke workshopnya sambil marah-marah karena pesanannya tak kunjung tiba.
"Pas saya lihat ternyata itu penipuan pakai nama kita. Dia juga juga lebih murah, tapi ternyata nipu," ucapnya.
Agung memastikan bahwa akun resmi Instagram usahanya adalah @d.tongart. Meski begitu tak sedikit juga akun jualannya itu diragukan karena maraknya penipuan. Oleh karena itu dia menyarankan pembelinya untuk melakukan transaksi melalui e-commerce seperti Tokopedia karena menggunakan sistem transaksi rekening bersama.
(das/ara)