Lulusan SMA Jual Bento Cake Modal Ratusan Ribu, Omzetnya Kini Puluhan Juta

Saatnya Jadi Bos

Lulusan SMA Jual Bento Cake Modal Ratusan Ribu, Omzetnya Kini Puluhan Juta

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Selasa, 26 Apr 2022 15:55 WIB
Jualan Kue Korea Bisa Dapat Puluhan Juta Tiap Bulan, Beneran Nih?
Foto: dok. Angelica Adeline Wibowo/Hepi Bento
Jakarta -

Bento cake atau Korean lunch box cake beberapa tahun belakangan menjadi tren di masyarakat. Sesuai dengan namanya, cake ini berasal dari Korea Selatan.

Hingga saat ini, bento cake masih banyak diminati, khususnya para kalangan muda. Bagaimana tidak, ukurannya yang minimalis yang disajikan dalam styrofoam kecil, lalu dipadukan dengan hiasan yang estetik dan lucu telah menjadi daya tarik tersendiri.

Tak heran, jika bento cake marak menjadi ide bisnis bagi sebagian orang, tepatnya saat di tengah era pandemi lalu. Hal itu juga yang dilakukan oleh Angelica Adeline Wibowo (19) hingga mengantongi puluhan juta setiap bulannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gadis yang akrab dipanggil Adel itu mengatakan bahwa bisnis bento cake baru dimulai akhir Oktober tahun lalu. Tepatnya, setelah dirinya lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Di akhir Oktober 2021, saat itu aku baru lulus SMA. Nah, aku memang belum kepikiran buat lanjut sekolah dan pilih untuk ambil gap year. Terus di situ aku mikir, karena gabut alias nggak ada kerjaan. Pas pandemi itu kan orang tua lagi terdampak juga, terus aku mikir mau bantu perekonomian orangtua, dan ingin punya penghasilan sendiri buat tambahan. Aku mikir kenapa nggak buat usaha cake gitu," ungkap Adel kepada detikcom, ditulis Selasa, (26/4/2022).

ADVERTISEMENT

Jualan Kue Korea Bisa Dapat Puluhan Juta Tiap Bulan, Beneran Nih?Jualan Kue Korea Bisa Dapat Puluhan Juta Tiap Bulan, Beneran Nih? Foto: dok. Angelica Adeline Wibowo/Hepi Bento

Ia juga mengaku menyukai budaya Korea dan kebetulan orang tuanya juga memiliki bidang yang sama yakni usaha bakery.

"Kebetulan aku juga suka berbau hal tentang budaya Korea, kaya K-pop gitu. Aku juga sebenarnya udah sering liat, Korean cake itu kaya gimana sih. Terus mikir kebetulan orang tua ku juga ada usaha bakery gitu kan, jadi basic-nya aku udah tahu. Bahan buat bento cake umumnya ya cuma telor, tepung, gula, susu, cocoa powder, butter, baking powder. Untuk desainyanya butter cream, susu, gula, nanti ditambah pewarna untuk makanan," tambah Adel.

Ia menjelaskan bahwa dirinya ingin mengangkat suasana yang ceria, sehingga pemberian nama brand bisnisnya itu 'Hepi Bento'.

"Pas malam, aku coba iseng buat bikin menu dan desain, bikin tema dan lain-lain. Pokoknya awalnya bingung mau dinamain apa? Eh kepikiran jadi namain 'Hepi Bento' aja deh, karena emang mau bawa vibes yang happy dan smiley gitu," jelasnya.

Adel mempromosikan bento cake hanya melalui akun instagram pribadinya dengan memanfaatkan beberapa fitur yang ada.

"Untuk promosi, awalnya aku langsung aja post di Instagramku. Pas malam aku bikin ide dan contoh cake fotonya aku post. Aku foto dan kasih keterangan, dan menambah banyak hastag di Instagram. Mungkin, banyaknya hashtag itu sangat membantu buat online shop. Puji Tuhan langsung ada yang tertarik buat beli, dan menariknya pembeli awal aku itu bahkan followers yang bahkan nggak aku kenal, bukan teman atau saudara gitu," kata Adel.

Target bisnis ini sebenarnya adalah semua kalangan. Namun, karena banyak anak muda yang memang menyukai bento cake, alhasil Adel membuat harga yang menyesuaikan kantong anak-anak muda.

"Target konsumen sebenarnya semua kalangan, tapi karena yang suka bento cake ini lebih ke anak muda. Jadi, kebanyakan yang beli anak muda apalagi yang suka tentang hal berbau Korea. Makanya harga aku sesuaikan, sangat terjangkau banget dan itu cocok buat kantong pelajar," katanya.

Berapa harga bento cake? Cek halaman berikutnya.

Harga Bento Cake

Harga yang dibanderol untuk bento cake-nya pun beragam, mulai dari Rp 35.000-80.000. Harga tersebut sudah termasuk untuk jasa custom desain yang diinginkan.

"Untuk bento cake sendiri tingginya kurang lebih 4 cm. Harga dibanderol mulai dari Rp 35 ribu dengan ukuran diameter 8. Diameter 10 Rp 50 ribu, dan diameter 14 Rp 80 ribu. Setiap masing-masingnya dilengkapi 1 lilin, 1 spork (sendok garpu), bagasse box, termasuk custom cake. Untuk desain biasa yang cuma 2 dimensi, itu nggak ada tambahan harga. Kalau untuk gambar yang timbul, seperti buat mi itu bakal ada extra charge sendiri," terang Adel.

Adel mengungkapkan bahwa harga yang ia patok sangatlah bersaing dengan palaku bisnis lainnya.

"Pertama kita bisa custom desain, pelanggan cuma tinggal kasih contoh referensi desain yang mereka mau. Kita akan berusaha desain seperti yang pelanggan mau. Dan rasanya enak. Kalau setahu aku kan, yang lain bento cake diameter 10 bisa sampai Rp 100 ribu. Kita harga berani bersaing, emang aku itu kan mainnya di pasar kelas middle ke bawah. Jadi, biar nggak mahal-mahal banget," katanya.

Adel mengaku untuk membangun bisnisnya ini ia hanya bermodalkan uang kurang dari Rp 1 juta. Namun ada bantuan modal dari orang tua juga untuk merintis bisnis ini.

"Keluargaku kan sudah ada punya mesin dan alat pembuat kue gitu. Jadi, modal awal cuma buat beli bahan kuenya aja. Ya kurang dari Rp 1 juta, cuma Rp 800 ribu. Nah, itu modalnya setengah-setengah uang jajan aku, terus sisanya dibantu orang tua. Itu kan aku baru coba dulu, nggak tau bakal laku atau nggak. Box, lilin, kertas, stiker, sama garpu 400 ribu, sisanya untuk bahan-bahan cake," tutur Adel.

Satu bulan pertama omzet yang ia dapatkan hanya sekitar Rp 500-800 ribu. Lalu, berlanjut ke bulan kedua omzetnya pun semakin melonjak hingga sekarang menyentuh angka Rp 40 juta.

"Satu bulan pertama pas awal sebulan dapat Rp 500-800 ribu. Terus bulan kedua dan seterusnya omzet udah mulai merangkak naik seterusnya, sampai sekarang. Untuk sekarang perkiraan omzet kotor per bulannya udah di angka Rp 40 juta. Aku juga nggak expect gini bakal cepat banget berkembangnya," ungkap Adel.

Per hari ia bisa mendapatkan 28 pesanan, bahkan paling banyak mencapai 50 pesanan.

"Sehari rata-rata kita bisa dapat pesanan 28 sampai 30-an. Kalau untuk penjualan, masih di area Jakarta aja. Kita paling banyak sehari bisa dapat orderan masuk sampai 50 pembeli juga bisa order dari jauh-jauh hari, dan pas di hari itu juga bisa kami layani. Ini kan usaha aku buka pas pandemi, jadi mungkin agak beda sama yang lain. Pas pandemi aku justru dapat pendapatan lebih," katanya.

Ia juga mengungkapkan ada kendala yang dihadapinya selama berbisnis Hepi Bento, mulai dari sisi pelanggan dan internal dapurnya sendiri.

"Kendala jelas ada. Paling terasa itu kalau menghadapi pelanggan, itu harus sabar. Dulu pernah kita buka sistem COD, ada yang cancel orderan pas di hari H dalam kondisi kuenya itu udah jadi. Ada juga pelanggan yang kurang puas sama desain kita, terus dia marah-marah. Aku ngadepin itu, ya nggak apa-apa deh mending aku refund aja pada akhirnya. Kalau dari sisi internal, kadang jadi masalah juga kalau karyawan ada yang buang baking kuenya salah dan suka keteteran, juga kalau misalkan banyak orderan yang masuk," ungkap Adel.

Saat ini dirinya telah memiliki empat pekerja yang membantu dalam menjalankan bisnisnya itu.

"Saat ini aku juga buka reseller, ada juga beberapa temanku yang jadi reseller. Bisa dibilang kakakku juga bantu usaha ini. Aku udah punya 4 orang karyawan. 2 orang yang membuat adonan kue, termasuk yang hias cake itu dan 2 orang admin di sosial media Instagram sama WA," jelas Adel.

Jualan Kue Korea Bisa Dapat Puluhan Juta Tiap Bulan, Beneran Nih?Jualan Kue Korea Bisa Dapat Puluhan Juta Tiap Bulan, Beneran Nih? Foto: dok. Angelica Adeline Wibowo/Hepi Bento

Untuk ke depanya, ia berharap untuk lebih fokus mengembangkan bisnisnya ini dengan berjualan online, terutama dalam segi pelayanan serta membuat kue dengan kemasan yang lebih premium.

"Hepi bento ini belum setahun berjalan. Ke depanya, aku mau fokus ngembangin Hepi Bento untuk penjualan online aja. Belum mau ada toko offline dulu untuk dekat-dekat ini. Selain mau ngembangin Hepi Bento, aku juga mau coba bikin yang lain juga. Sama bisnis cake juga, semua jenis cake cuma dengan kemasan kue yang lebih premium lagi," kata Adel.

Ia juga berpesan bagi para anak muda yang ingin memulai bisnis, untuk jangan menyerah dan menghargai setiap proses yang ada.

"Pertama jangan menyerah, karena awalnya memang susah dan harus sabar. Prosesnya itu yang harus kita nikmati. Tetap kreatif juga untuk selalu bikin yang baru," tutup Adel.


Hide Ads