HSBC telah melakukan survey tentang masa pensiun yang bertajuk Future of Retirement, Bridging The Gap. Dari hasil survey itu 68% responden yang menginginkan masa tua yang nyaman, sementara hanya 30% yang telah sadar dan tergerak untuk mulai berinvestasi untuk masa pensiun mereka.
Tercatat dalam survey mayoritas responden memiliki kekhawatiran akan mandiri secara finansial saat masa pensiunnya nanti. Sebanyak 86% khawatir akan dapat hidup dengan nyaman, 83% khawatir akan meningkatnya kebutuhan biaya kesehatan, dan 77% khawatir akan kehabisan dana pensiun.
"Masa pensiun merupakan saat seseorang idealnya menikmati masa istirahat bersama keluarga setelah bertahun-tahun bekerja. Namun hal ini harus direncanakan dengan matang sedari dini. Sayangnya kesadaran ini biasanya timbul saat kita sudah mendekati masa pensiun," kata Head of Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia Steven Suryana di On Three, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 2/3 responden usia kerja menyatakan akan lanjut bekerja setelah pensiun, seperti memulai berwirausaha (54%), sedangkan sisanya memilih untuk mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil tabungan (29%), kembali mencari pekerjaan (25%), serta membangun kos-kosan atau menyewakan rumah (19%).
Padahal di Indonesia sendiri masa pensiun saat ini seringkali dianggap sebagai masa yang memiliki banyak waktu luang dan dihabiskan dengan bermain dan merawat cucu.
Future of Retirement merupakan studi yang dilaksanakan oleh HSBC global terhadap 17,405 orang di 16 negara. Di Indonesia, survei ini direspon oleh 1.050 responden yang terdiri dari mereka yang usia produktif dan pensiun.