Karena kesadaran untuk persiapkan masa pensiun yang masih rendah, banyak dari masyarakat Indonesia yang justru masih mencari nafkah saat pensiun. Padahal sewajarnya masa pensiun dihabiskan untuk bermain dengan cucu.
Sebanyak 2/3 responden usia kerja menyatakan akan lanjut bekerja setelah pensiun, seperti memulai berwirausaha (54%), sedangkan sisanya memilih untuk mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil tabungan (29%), kembali mencari pekerjaan (25%), serta membangun kos-kosan atau menyewakan rumah (19%).
Bahkan kata Head of Wealth Management PT Bank HSBC Indonesia Steven Suryana, ada responden yang justru mengharapkan pemasukan di masa pensiun dari anak-anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, beberapa sumber dana lain yang diharapkan menopang masa pensiun seperti tunjangan dari tempat kerja, atau tabungan akan semakin berkurang seiring dengan bertambah tua usia.
Oleh karena itu Steven menjelaskan pentingnya untuk memvisualisasikan masa pensiun kelak sedari sekarang. Dengan memiliki visi masa pensiun yang jelas, bersama mitra keuangan yang tepat, persiapan pensiun dapat dilakukan dengan efektif, menggunakan beragam instrumen yang sesuai dengan profil risiko yang kita miliki.
"Kesadaran akan kebutuhan realistis di hari tua dapat memulai percakapan yang penting untuk perencanaan pensiun. Yang pasti, semakin dini kita mempersiapkan diri, semakin bisa kita mewujudkan mimpi menjadi crazy rich retiree di Indonesia," tegasnya.