Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi berencana kembali memanggil para driver untuk membahas tarif pada Kamis lalu. Saat dikonfirmasi soal pertemuan, Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono yang mewakili para driver mengatakan, pemerintah akan mengambil jalan tengah untuk menentukan tarif.
"Kami sampaikan pada teman-teman ojol, bahwa tarif akan diambil jalan tengah yang terbaik dari pemerintah dalam hal ini Kemenhub," katanya.
Menurut Igun pemerintah belum menyampaikan rumusan angka baru tarif ojol, namun nantinya akan di bawah usulan driver dan di atas usulan aplikator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Budi Setiyadi menyebut, driver mengusulkan tarif bersih (nett) Rp 2.400/km. Sementara, untuk gross atau belum dipotong jasa aplikator 20% ialah Rp 3.000/km.
Sementara, aplikator mengusulkan tarif Rp 2.000-Rp 2.100/km. Untuk nett-nya kemungkinan Rp 1.600/km.
Namun, soal tarif gross dan nett sendiri banyak yang belum diketahui driver. Driver menganggap nett sendiri ialah tarif yang ia terima ialah setelah dipotong 20% aplikator. Padahal, aplikator sebenarnya memberikan 'subsidi' untuk driver sebelum dipotong 20%. Hal ini yang akan dibahas Kemenhub sebelum tarif ojol.