Retak di Pesawat Garuda & Sriwijaya, Nih Peternak Babi Berharta Rp 196 T

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Retak di Pesawat Garuda & Sriwijaya, Nih Peternak Babi Berharta Rp 196 T

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 15 Okt 2019 21:30 WIB
Retak di Pesawat Garuda & Sriwijaya, Nih Peternak Babi Berharta Rp 196 T
Foto: (Elmy Tasya Khairally/detikcom)

Penurunan permukaan tanah di Jakarta jadi persoalan serius. Di wilayah utara Jakarta, air laut sudah menembus batas dan masuk ke wilayah permukiman.

Badan Geologi Kementerian ESDM mencatat, dari hasil pemantauan dengan GPS Geodetic, laju penurunan tanah di Jakarta Utara mencapai 12 cm setiap tahunnya. Jika dibiarkan bukan tidak mungkin Jakarta akan tenggelam secara harafiah.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan Jakarta akan tenggelam. Tapi menurutnya dampak terburuk itu bisa benar terjadi ratusan tahun mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapannya si saya nggak tahu. Tapi indikasinya bisa dilihat dari benteng di garis pantai teluk Jakarta sudah masuk air laut. Tapi Jakarta kan luas, perlu ratusan tahun. Mungkin kalau puluhan tahun saya tidak percaya. Tapi indikasi Jakarta mulai kemasukan air laut sudah terlihat," ujarnya dalam acara Media Gathering 'Selamatkan Air Tanah Jakarta, Sekarang atau Tunggu Jakarta Tenggelam di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Baca selengkapnya di sini: Air Laut Sudah Sampai Monas, Kapan Jakarta Tenggelam?

Hide Ads