Selain itu, PMN ini dibutuhkan untuk meningkatkan penyaluran modal ke nasabah Mekaar. Ia menuturkan, dengan PMN maka penyaluran modal ke nasabah di tahun 2020 bisa mencapai Rp 14,7 triliun dan di tahun 2024 mencapai Rp 48 triliun.
"Walaupun ini sangat kecil kemampuan pencapaiannya karena kami tidak bisa melakukan fundraising lagi dengan meningkatnya DER. Paling tidak kami di 2020 kalau tidak mendapat tambahan PMN Rp 1 triliun, hanya Rp 12 triliun pembiayaan khusus Mekaar yang bisa kami salurkan, dan hanya Rp 27,8 triliun di 2024," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Arief mengatakan, PMN ini diproyeksi dapat mempertahankan setoran dividen ke negara, serta menjaga pemasukan perusahaan agar tidak minus.
"Kapan kami butuh PMN? Kalau boleh kami usulkan kami bisa mendapat tambahan PMN yang Rp 1,5 triliun ini di bulan Desember. Karena dalam bulan September ini cash flow kami sudah minus kalau tetap harus menyalurkan dan tetap harus memenuhi kewajiban kami kepada investor dan sebagainya," pungkas Arief.
Simak Video "Dari Modal Usaha Hidupkan Pendidikan Anak Bangsa"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)