Cegah Rasio Utang Bengkak, BUMN Ini Minta Suntikan Modal Rp 1,5 T

Cegah Rasio Utang Bengkak, BUMN Ini Minta Suntikan Modal Rp 1,5 T

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2020 15:26 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Selain itu, PMN ini dibutuhkan untuk meningkatkan penyaluran modal ke nasabah Mekaar. Ia menuturkan, dengan PMN maka penyaluran modal ke nasabah di tahun 2020 bisa mencapai Rp 14,7 triliun dan di tahun 2024 mencapai Rp 48 triliun.

"Walaupun ini sangat kecil kemampuan pencapaiannya karena kami tidak bisa melakukan fundraising lagi dengan meningkatnya DER. Paling tidak kami di 2020 kalau tidak mendapat tambahan PMN Rp 1 triliun, hanya Rp 12 triliun pembiayaan khusus Mekaar yang bisa kami salurkan, dan hanya Rp 27,8 triliun di 2024," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Arief mengatakan, PMN ini diproyeksi dapat mempertahankan setoran dividen ke negara, serta menjaga pemasukan perusahaan agar tidak minus.

"Kapan kami butuh PMN? Kalau boleh kami usulkan kami bisa mendapat tambahan PMN yang Rp 1,5 triliun ini di bulan Desember. Karena dalam bulan September ini cash flow kami sudah minus kalau tetap harus menyalurkan dan tetap harus memenuhi kewajiban kami kepada investor dan sebagainya," pungkas Arief.



Simak Video "Dari Modal Usaha Hidupkan Pendidikan Anak Bangsa"
[Gambas:Video 20detik]

(ara/ara)

Hide Ads