Panji menambahkan, digitalisasi sektor pembayaran juga terus ditingkatkan untuk menunjang pola hidup kenormalan baru yang sangat bergantung pada sistem dan transaksi online. Melihat pertumbuhan yang semakin optimis, Panji menilai intermediasi perbankan akan membaik di tahun ini sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,4%, kami melihat pertumbuhan kredit akan membaik sekitar 5%," ujar Panji.
Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, pemulihan juga terjadi di sejumlah sektor. Beberapa sektor mulai terlihat pulih lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan perdagangannya seperti industri makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia memaparkan pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor durable goods dan turunannya seperti industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan.
"Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk segmen menengah-atas," jelas Andrym
Di samping itu, komoditas seperti CPO, batu bara, minyak mentah dan nikel, telah menjadi faktor penting yang membantu pemulihan perekonomian terutama di wilayah berbasiskan komoditas, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
"Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah tinggi. Ke depan, harga-harga komoditas secara rata-rata masih akan di level yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu," tuturnya.
(ara/ara)