PPKM Berlevel Berhasil Bikin Ekonomi RI Pulih?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 01 Nov 2021 11:20 WIB
Foto: Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Riset Mandiri Institute menyebutkan aktivitas belanja masyarakat mulai pulih pada akhir kuartal III 2021. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya relaksasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau berlevel.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menjelaskan setelah mengalami penurunan sejak PPKM Darurat/Level diberlakukan di awal Juli 2021, belanja masyarakat kembali meningkat mulai awal Agustus seiring pelonggaran bertahap yang dilakukan, di mana saat ini belanja sudah kembali ke level periode prapandemi.

"Dibanding 2Q21, belanja masyarakat pada 3Q21 mengalami kontraksi sebesar 19% (qoq). Namun, terhadap kuartal yang sama tahun lalu, belanja masyarakat meningkat sebesar 8% (yoy)," kata Teguh dalam keterangan resmi, Senin (1/11/2021).

Teguh mengungkapkan kondisi ini mencerminkan keseimbangan antara kesehatan dan perekonomian nasional pada kuartal III 2021. Apalagi belanja masyarakat yang mulai pulih dan aktivitas ekonomi melanjutkan pergerakan.

Namun dia menyebut sepanjang 2020 pemulihan belanja ekonomi bawah dan menengah terus naik. Lalu sejak Februari 2021 pemulihan untuk kelompok bawah terjadi lebih lama dibandingkan kelompok menengah.

Kondisi pandemi juga mengubah pola belanja masyarakat. Menurut Teguh, masyarakat saat ini cenderung berbelanja yang terkait dengan kesehatan. Sementara untuk fesyen terbilang lebih kecil.

Namun secara umum, data menunjukkan adanya sinyal pemulihan di tengah penurunan kasus COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi dapat dicapai, dimana salah satu faktor kuncinya adalah program vaksinasi nasional yang semakin masif dan merata.

Ke depan masih ada tantangan besar yaitu mempertahankan keseimbangan ini ke depan. Monitoring mobilitas, kasus dan kondisi ekonomi secara reguler dan mutakhir amat diperlukan.

"Selain itu, distribusi vaksin dan proses tes dan tracing agar dilakukan lebih baik dan cepat dengan biaya PCR/antigen yang lebih terjangkau," jelas dia.

Lihat juga Video: Kabar Baik, Penerima Bantuan Subsidi Upah Ditambah 1,6 Juta Pekerja






(kil/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork