Manfaat Platform e-Commerce SKK Migas bagi Industri & Pelaku Usaha

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2023 15:59 WIB
Foto: dok. SKK Migas
Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerapkan transformasi digital dalam pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas melalui Indonesian Oil and Gas e-Commerce (IOG e-Commerce). Kehadiran platform ini diharapkan dapat mendongkrak produksi hulu migas.

Di sisi lain juga meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menciptakan multiplier effect bagi para pelaku usaha lokal.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas Eka Bhayu Setta dalam mengembangkan IOG e-Commerce, pihaknya turut menggandeng Kontraktor Kerja Sama (KKKS). Adapun tujuan dibuatnya platform e-commerce ini untuk menjawab 4 tantangan di industri hulu migas, di antaranya mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada tahun 2030, mode operasi industri hulu migas yang tersebar di seluruh Indonesia, digitalisasi dan integrasi pengadaan barang/jasa, serta peningkatan penggunaan produk dan kemampuan nasional.

"SKK Migas dan KKKS perlu melakukan satu terobosan melalui transformasi digital untuk menjawab tantangan-tantangan dan ekspektasi para pemangku kepentingan. IOG e-Commerce merupakan jawaban bagi tantangan tersebut," kata Eka dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).

Diketahui, IOG e-Commerce pertama kali diluncurkan pada Rabu (20/9), bertepatan dengan the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023, di Nusa Dua, Bali. Layaknya e-commerce pada umumnya, sistem ini akan menampilkan produk-produk unggulan dari penyedia-penyedia yang telah bekerja sama dengan Kontraktor KKS, terdaftar di CIVD (Centralized Integrated Vendor Database), serta APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri).

Tercatat saat ini sudah 30 perusahaan dan 1.400 produk yang telah terdaftar dalam IOG e-Commerce. Selanjutnya, SKK Migas akan berkolaborasi dengan industri perbankan untuk menghadirkan layanan pembayaran dan pembiayaan jangka pendek.

"Bagi industri hulu migas, IOG e-Commerce bisa mempercepat proses transaksi dan memperluas sumber informasi produk. Bagi vendor, dengan transformasi digital ini akan semakin memperluas pangsa pasar mereka," ucap Eka.

Dia menjelaskan berdasarkan data pengadaan tahun 2023, total ada 5.153 Purchase Order dengan nilai mencapai US$ 81,25 juta atau setara dengan Rp 1,27 triliun. Untuk target jangka pendek di tahun 2024, lanjut dia, SKK Migas berniat untuk merangkul 725 perusahaan masuk ke ekosistem IOG e-Commerce.

"Selain itu juga diharapkan ada 4.398 jenis produk yang masuk di IOG e-Commerce tahun depan," ungkap Eka.

"IOG e-Commerce siap bertransaksi pada tahun 2024. Kami akan melakukan pengembangan sistem dan ekosistem secara berkelanjutan. SKK Migas akan selalu melakukan perbaikan dan evaluasi dengan feedback dari seluruh pihak yang terlibat agar sistem yang dibangun untuk transformasi ini bisa menciptakan multiplier effect lebih lanjut," terang Eka.

Sementara itu, Vice President SCM Kangean Energi Indonesia sekaligus tim pengembang IOG e-Commerce Darmawan Widhihatmoko memaparkan sederet keunggulan yang akan diperoleh KKKS saat menggunakan layanan IOG e-Commerce, mulai dari penyederhanaan transaksi, penguatan basis data harga komoditas, serta kewajiban penggunaan produk dalam negeri.



Simak Video "Video idEA ke Pemerintah: Tolong Perhatikan, E-Commerce Masih Penuh Tekanan"

(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork