Harga Emas Pekan Depan Diramal Terkoreksi Gegara Ini

Andi Hidayat - detikFinance
Minggu, 19 Jan 2025 19:00 WIB
Ilustrasi harga emas - Foto: Vecteezy/iftikharalam
Jakarta -

Harga emas pekan depan diramal terkoreksi dengan support di level 2.677 dan resistance di angka 2.723. Di sisi lain, indeks dolar juga diprediksi akan menyentuh level US$ 100.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar cenderung mengalami tren kenaikan yang didukung oleh ketidakpastian kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) dan sentimen pelantikan Donald Trump pada Senin (20/1/2025).

Kendati begitu, Ibrahim juga mengatakan data ekonomi AS terpantau mengalami tren yang baik, terutama pada penjualan ritel dan pengangguran. Kondisi ini dianggap sebagai sinyal ketahanan ekonomi AS.

"Penyebabnya adalah ketidakpastian atas suku bunga Amerika Serikat dan kebijakan Presiden Trump yang kemungkinan besar hari Senin sudah kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat," kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (19/1/2025).

Sehingga, terang Ibrahim, The Fed akan kembali mempertimbangkan memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat. Di sisi lain, ia mengatakan pelaku pasar resah dengan kebijakan Trump terkait inflasi dan ekonomi yang besar kemungkinan akan menaikkan eskalasi perang dagang dengan Tiongkok, Kanada, dan Meksiko.

Sementara itu, gencatan senjata yang tercapai antara Israel dan Hamas juga dinilai sesuai dengan ekspektasi Trump pada saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) di AS. Kala itu, Trump mengatakan akan menghentikan konflik geopolitik.

"Bahwa tiga hari setelah saya menjabat semua geopolitik, baik di Timur Tengah atau Eropa akan diselesaikan dan janji Trump sendiri membuat Israel kembali melakukan gencatan senjata dengan Palestina terutama ada Hamas," jelasnya.

"Ini mengindikasikan bahwa geopolitik kembali stabil. Artinya apa? Kalau geopolitiknya kembali stabil harga emas dunia pun juga kemungkinan akan mengalami penurunan," imbuhnya.

Di sisi lain, rilis data ekonomi China juga turut menyumbang sentimen terhadap harga emas pekan depan. Diketahui, ekonomi China tumbuh di kuartal keempat di level 5,4%. Ibrahim mengatakan, hal tersebut mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi China di 2024 sesuai dengan ekspektasi.

Ibrahim mengatakan, kondisi tersebut membuka kemungkinan otoritas China menggelontorkan stimulus besar-besaran di tahun 2025. Apalagi, kata dia, stimulus yang dijanjikan sebesar 3 triliun yuan.

"Bisa saja di tahun 2025 itu bisa di atas 5% apalagi dengan stimulus 3 triliun Yuan itu begitu besar walaupun ada serangan perang dagang dengan Amerika. Tetapi ini mengindikasikan, harusnya emas ini kembali naik tetapi kita harus ingat bahwa dengan penguatan dolar yang begitu tajam ini akan membuat mata uang harga emas dunia kembali lagi mengalami pelemahan," tutupnya.




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork