Fakta di Balik Dolar AS yang Nyaris Tembus Rp 14.000

Fakta di Balik Dolar AS yang Nyaris Tembus Rp 14.000

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 25 Apr 2018 07:27 WIB
Fakta di Balik Dolar AS yang Nyaris Tembus Rp 14.000
Foto: Rengga Sancaya

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono punya pandangan soal pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini. Menurutnya, setiap orang harus bijak menyikapi kondisi ini dan tidak cepat merespons negatif atas pelemahan yang terjadi.

"Nilai tukar dolar terhadap rupiah sekarang ini berubah dengan cepat naiknya relatif tajam di satu minggu terakhir ini dan dikatakan rupiah melemah. Saya pantau 1 dolar amerika itu sama dengan Rp 14.000. Cara membacanya gini. Kalau kenaikan harga dolar ini berlaku di kawasan Asia atau seluruh dunia memang itu akibat dari kebijakan AS peningkatan suku bunga. Jadi boleh dikatakan akan begitu (rupiah melemah karena faktor eksternal)," kata SBY dikutip dari video yang diunggah oleh Humas Partai Demokrat Imelda Sari dalam akun Facebook-nya.

Namun, kata dia, pemerintah dan pemangku kebijakan jangan juga terlena. Karena masih ada potensi pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor dalam negeri. Ia meminta pemerintah lebih cermat mengawasi berbagai aspek yang mempengaruhi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pelemahan itu tajam pelemahan nilai rupiah nilai tukar kita jauh lebih buruk dibandingkan negara negara lain, ini harus hati hati betul. Ini harus diwaspadai, ada apa?" kata dia.

Bila memang ditemukan ada indikasi masalah di dalam negeri, SBY meminta pemerntah saat ini bertindak cepat.

"Harapan saya, pemerintah, Bank Indonesia, pemerintah sendiri segera melakukan langkah-langkah untuk jangan sampai ini terjadi kepanikan. Awas ini bisa seperti dulu, akhirnya berlomba lomba membeli dolar. Tambah jatuh rupiah kita," ujar dia.

Hide Ads