Kondisi kesehatan keuangan PT Pertamina (Persero) dipertanyakan. Hal itu setelah beredar surat rencana perseroan menjual sebagian aset.
Pria yang pernah menjabat Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan dalam surat tersebut tertera aksi korporasi yang hendak dilakukan Pertamina terkait penyehatan keuangan perseroan.
"Kalau menjual aset berarti ada masalah besar pada keuangan Pertamina," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said Didu menilai kondisi keuangan Pertamina saat ini disebabkan oleh tiga hal.
"Satu adalah meningkatnya harga minyak sehingga impornya dia naik. Kedua melemahnya nilai tukar (rupiah). Ketiga penugasan pemerintah yang uangnya tidak ada, itu adalah tentang Premium dan BBM satu harga. Jadi tiga itu penyebab keuangan Pertamina berat," tambahnya.