Kebijakan pemerintah yang menaikkan cukai rokok mencapai 12 persen mendapatkan tanggapan dari pertandingan tembakau dan pekerja rokok. Mereka bahkan telah memboikot rokok pabrikan dengan memunculkan gerakan tingwe (ngelinting dewe).
Ketua Lembaga Konsumen Rokok Indonesia (LKRI) Agus Sunandar menyatakan sangat prihatin dengan keputusan pemerintah yang tidak populis.
"Kami walaupun konsumen rokok namun jika cukai naik maka harga di pasaran akan memberatkan konsumen," ujar Agus saat jumpa pers di Yogyakarta, Selasa (14/12/2021).
Pria yang biasa disapa Agus Becak itu mengaku dampak dari kenaikan cukai rokok mendorongnya beralih membuat rokok cetakan sendiri, dalam bahasa jawa diistilahkan dengan nglinting dewe atau tingwe (menggulung sendiri).
"Dalam waktu dekat ini kami berencana membuat lomba tingwe sebagai bentuk protes kami terhadap kenaikan cukai rokok," katanya.
Kampanye gerakan tingwe dengan sendirinya dianggap akan mengurangi pendapatan pemerintah dari cukai rokok.
"Satu sisi secara politis kami menyampaikan terimakasih kepada Gubernur DIY yang mendorong kami dan memgadvokasi kami, dengan berkirim surat keberatan kepada presiden. Harapan kami bisa melakukan audiensi dengan presiden agar keputusan kenaikan cukai dicabut," ujarnya.
Bersambung ke halaman berikutnya
(hns/hns)