Nah Lho! Perang Dagang AS-China soal Chip Mulai Nular ke Eropa

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 28 Nov 2022 07:49 WIB
Ilustrasi/Foto: Istimewa
Jakarta -

Perang teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai meluas ke Eropa. Kesepakatan chip Eropa telah mengalami masalah terkait hubungan dengan China.

Produsen pembuat chip terbesar di Inggris diperintahkan untuk membatalkan pengambilalihannya, setelah penjualan pabrik chip lainnya juga diblokir di Jerman. Kedua transaksi tersebut terkena masalah keamanan nasional dan melibatkan akuisisi oleh perusahaan milik China.

Di Inggris, Nexperia, anak perusahaan Belanda dari pembuat semikonduktor Wingtech yang terdaftar di Shanghai, diberitahu pemerintah untuk menjual 86% sahamnya di Newport Wafer Fab. Sejak saat itu, para staf memprotes keputusan tersebut dengan mengatakan hal itu membahayakan hampir 600 pekerja.

Di Jerman, kementerian ekonomi melarang Elmos Semiconductor, pembuat chip otomotif menjual pabriknya di Dortmund ke Silex, anak perusahaan Swedia dari Sai Microelectronics China.

Masalah chip sudah muncul sebagai hal baru dalam ketegangan AS-China. Saat ini dua kesepakatan yang bermasalah itu menggambarkan tekanan juga meningkat di Eropa, terutama karena para pejabat Barat menghadapi seruan agar sektor-sektor utama dijauhkan dari kendali China.

"Keputusan ini menandai pergeseran ke arah sikap yang lebih keras terkait investasi China di industri-industri penting di Eropa," kata Direktur Geo-teknologi di Eurasia Group, Xiaomeng Lu dikutip dari CNN, Senin (28/11/2022).

"Pemerintah di seluruh dunia semakin melihat industri semikonduktor sebagai sumber daya strategis dan berusaha melindungi mereka dari pengambilalihan asing," tambahnya.

Kelangkaan chip dimulai saat industri otomotif diterpa pandemi COVID-19 dan kesulitan rantai pasok. Kondisi diperparah dengan sanksi AS kepada perusahaan teknologi China.

Kelangkaan membuat banyak produsen panik dan melakukan pembelian besar untuk stok. Kekurangan ini kemudian menekan kapasitas produksi dan menaikkan biaya, bahkan buat komponen chip termurah akhirnya bikin mahal produk akhir.




(aid/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork