Raksasa telekomunikasi Finlandia itu mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan efisiensi operasi untuk mengatasi lingkungan pasar yang menantang.
"Hal ini akan mengurangi jumlah karyawan saat ini dari 86.000 menjadi antara 72.000 dan 77.000," tulis CNBC, Kamis (19/10/2023).
Perusahaan menargetkan bisa hemat antara 800 juta euro sampai 1,2 miliar euro pada akhir 2026. Penghematan diambil lantaran penjualan bersih kuartal III-2023 turun 20% menjadi 4,98 miliar euro (yoy).
Sebagai salah satu produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, Nokia menghadapi tantangan akibat melambatnya perekonomian global dan pengurangan belanja infrastruktur yang dilakukan oleh operator seluler.
Penjualan unit terbesar Nokia berdasarkan pendapatan, bisnis jaringan selulernya, turun 24% dibandingkan tahun lalu menjadi 2,16 miliar euro, dengan laba operasional divisi tersebut turun 64% dibandingkan tahun lalu.
Nokia mengatakan hal ini terutama didorong oleh penurunan di Amerika Utara. Perusahaan juga menggambarkan volume penjualan di India dimoderasi karena penerapan 5G.
"Menyetel ulang basis biaya merupakan langkah penting untuk menyesuaikan diri dengan ketidakpastian pasar dan mengamankan profitabilitas dan daya saing jangka panjang kami," kata Chief Executive Nokia Pekka Lundmark dikutip dari Reuters.
Lihat juga Video 'Angka Pengangguran RI Turun Tapi Gelombang PHK Diprediksi Masih Berlanjut':
(aid/ara)