Dari ketiga insiden yang terjadi sejak 1 Agustus lalu, Dirjen KAI Kementerian Perhubungan RI, Zulfikri menyebut jika hal itu terjadi tanpa ada kesengajaan. Dia menyebut persoalannya selalu berbeda.
"Beda-beda masalahnya, pertama karena sensor pintu, kedua masalah sinyal dan ketiga karena kabel terputus. Ini menjadi catatan kita semua terutama menjelang Asian Games," katanya.
Zulfikri menyebut mogoknya kereta pada kejadian terakhir karena terputusnya pasokan listrik dari third rail ke body kereta. Di mana kejadian ini baru pertama kali terjadi selama uji operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu soal itu, tapi kereta LRT ini saya rasa sudah sejak awal Maret uji coba. Saya rasa sudah cukup dan sudah tidak ada masalah, kalaupun ada insiden sesekali wajar karena ini LRT pertama di Indonesia. Kita patut bangga dan harus banyak belajar," katanya.
Sementara PPK LRT Kemenhub, Suranto menjelaskan jumlah kereta yang mogok pada kejadian di hari Minggu hanya satu. Mogoknya satu kereta saat melintasi Stasiun Polresta membuat dua kereta lain harus ikut berhenti lantaran arus listrik bertegangan 750 volt dimatikan oleh petugas.
"Kereta rusak hanya satu, tapi akhirnya aliran listrik dipadamkan oleh petugas karena berbahaya. Akibat dari itu, ada dua kereta lagi ikut berhenti beroperasi," kata Suranto.