Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan kejadian di LRT Palembang menjadi pelajaran pihaknya untuk memitigasi risiko yang kemungkinan terjadi. Termasuk menjalankan uji coba operasi secara terbatas kepada penumpang.
"Jadi nanti bisa dilihat setelah uji coba operasi nanti, kita bisa review kembali apa yang bisa diperbaiki lagi, supaya nanti pada saat operasi normal, semuanya berjalan lancar. Kita juga belajar dari kasus-kasus di LRT Palembang sehingga bisa jadi pelajaran," katanya kepada detikFinance.
Iwan menjelaskan, pihaknya melakukan semua simulasi dalam proses menuju uji coba. Hal itu dilakukan untuk memastikan kejadian yang tak diharapkan bisa dimitigasi saat uji coba, seperti yang terjadi di Palembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji coba operasi LRT Jakarta sendiri dijadwalkan dimulai pada 15 Agustus 2018 mendatang dan dilaksanakan selama sebulan. Namun setelah uji coba akan ada tahapan-tahapan review dan uji comissioning sebelum akhirnya beroperasi. Hal ini membuat LRT Jakarta tak akan beroperasi saat Asian Games, bahkan baru bisa benar-benar dinikmati penuh secara komersil pada Desember 2018 mendatang.
"LRT Jakarta memang ditargetkan operasi saat Asian Games. Tapi kan memang disyaratkan oleh Kemenhub ada rangkaian tahapan yang harus dilewati," ujar dia.
Iwan menjelaskan, pihaknya akan memastikan hal-hal teknis yang kemungkinan bisa menghambat pengoperasian LRT Jakarta. Termasuk faktor eksternal seperti adanya material-material sisa konstruksi yang tersisa di jalur lintasan kereta.
"Jadi biasanya kan setiap teknologi yang melibatkan power seperti ini kadang ada hal-hal yang tak bisa diantisipasi tiba-tiba. Mungkin faktor eksternal, ada barang-barang konstruksi yang nggak dibersihkan dan nyangkut di kereta atau bagaimana. Nah itu yang kita antisipasi dari awal. Makanya waktu uji dinamis kita sekaligus pastikan jalur bersih dari alat-alat lain," jelas Iwan.
(eds/ang)