Kabar ini awalnya dihembuskan Sandi pada 4 Januari 2018. Saat itu dia mengaku telah melakukan pertemuan dengan PT Ratu Prabu Energi Tbk di Balai Kota, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, PT Ratu Prabu Energi membeberkan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) 200 km di Jakarta.
"Tadi kita kedatangan grup Ratu Prabu Energi. Salah satu usaha besar di Indonesia yang membawa konsep yang sudah cukup matang yaitu membangun lebih dari 200 km tambahan LRT di wilayah Jakarta dan sekitarnya," kata Sandi.
Dikatakan Sandi, rencana pembangunan yang akan dilakukan ini murni bisnis, dan tidak melibatkan anggaran dari pemerintah. Ratu Prabu, katanya juga akan menggandeng investor dari China, Korea hingga Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bur Maras mengungkapkan, kebutuhan investasi untuk pembangunan LRT sepanjang 400 km sekitar Rp 405 triliun.
"Keseluruhan 400 km lebih, karena Jakarta besar dan masih diperlukan lagi. Rp 405 triliun untuk 400 km lebih," ujarnya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya Gedung Ratu Prabu 1, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
Bur Maras mengungkapkan, pembangunan LRT sepanjang 400 km terbagi ke dalam 3 fase. Fase pertama terdiri dari 9 jalur (line) mulai dari line A-I. Fase kedua terdiri dari line J-M dan fase ketiga terdiri dari line N-Q.
"Fase pertama secara teknisnya 9 line, semua dipasang serentak kita pasang," katanya.
Soal investor, Bur Maras juga mengatakan hal yang sama. Dia mengaku sudah berbicara dengan para investor dari Jepang, China dan Korea Selatan.