Rencana Sandiaga dan Ratu Prabu Bangun LRT Rp 400 T

Kaleidoskop 2018

Rencana Sandiaga dan Ratu Prabu Bangun LRT Rp 400 T

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 19 Des 2018 12:25 WIB
Rencana Sandiaga dan Ratu Prabu Bangun LRT Rp 400 T
LRT Jabodebek. Foto: Agung Pambudhy

Kementerian Perhubungan juga mengakui sudah bertemu dengan PT Ratu Prabu Energi Tbk. Perusahaan itu sudah presentasi ke Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Namun Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zamrides mengatakan presentasi dari Ratu Prabu belum jelas. "Mereka sudah presentasi di kita. Cuma belum fokus ke mana," ujar .

Dikatakan Zamrides, belum banyak yang didiskusikan antara Kementerian Perhubungan dengan pihak dari Ratu Prabu. Termasuk soal investasi yang akan digelontorkan nantinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum jelas (investasinya). Kita harus pertanyakan juga ke mereka, kalau memang serius, investasinya kira-kira berapa. Misalkan satu lintas itu berapa, mereka sanggup enggak nanti," paparnya.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga mengaku telah bertemu dengan pihak Ratu Prabu guna membahas pola kerja sama dalam pembangunan proyek kereta ringan tersebut.

Kepala BPTJ, Bambang Prihartono, mengungkapkan rencana ini sepenuhnya juga diinisiasi oleh pihak Ratu Prabu. Dia bilang, Ratu Prabu hanya menawarkan pembangunan LRT di dalam DKI Jakarta.

"Yang perlu saya sampaikan mereka itu menawarkan LRT di dalam DKI Jakarta. Kalau di luar DKI mereka enggak tertarik," kata Bambang kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Bambang mengatakan, pemerintah saat ini juga terus menawarkan agar Ratu Prabu tak hanya membangun LRT di Jakarta saja, tapi juga mencakup wilayah penyangganya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan bahwa rencana dari rute LRT yang akan dibangun Ratu Prabu mencakup berbagai wilayah, mulai dari BSD, Cibubur, hingga ke Bogor. Namun, menurut Bambang rute dari rencana LRT itu masih belum bisa dipastikan.

"Oh, itu kita yang tawarkan, tapi mereka tertariknya Jakarta. Tapi nanti kita lobi. Belum fixed rutenya, ini masih berproses," kata Bambang.

Kendati begitu, Bambang mengatakan, bahwa Ratu Prabu tidak bisa membangun LRT pada ruas-ruas yang dikerjakan oleh pihak BUMN. Ratu Prabu hanya bisa membangun LRT di ruas-ruas yang baru.

"Jadi ruas-ruas atau trase-trase yang sudah dikerjakan oleh BUMN, itu jangan dikerjakan lagi oleh swasta. Nanti Ratu Prabu mengerjakan ruas-ruas yang baru, dalam rangka pengembangan jaringan," katanya.

(das/ang)
Hide Ads