Pihak Ratu Prabu juga sempat mengaku sudah mengeluarkan dana sebesar US$ 10 juta atau setara Rp 135 miliar (kurs: Rp 13.500/US$ dolar) untuk melakukan studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 kilometer (km). Dana itu dikeluarkan dari kantong pribadi Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B. Bur Maras.
"Semua US$ 10 juta untuk kajian," kata Bur Maras kepada detikFinance.
Dana sebesar US$ 10 juta, katanya, digelontorkan untuk studi yang dilakukan oleh konsultan asal Eropa, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Dia pun menunjukkan tiga tumpukan buku hasil kajian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bur Maras menambahkan, studi terkait pembangunan LRT sepanjang 400 km sudah dilakukan dengan matang dan sangat detail. Bahkan, dengan adanya studi tersebut bisa membuat rencana pembangunan LRT ini kredibel dan mendapatkan pendanaan dari bank.
"Seluruhnya dihitung Bechtel. Kalau hitung itu bukan hitung berapa angin terkencang, gempa berapa kali setahun, diukur secara teknis, sesudah itu dihitung kelayakan keuangan," katanya.