Proyek Tol Yogya-Solo 'Makan' Kuburan hingga Sekolah

Proyek Tol Yogya-Solo 'Makan' Kuburan hingga Sekolah

Jauh Hari Wawan - detikFinance
Jumat, 19 Mar 2021 15:21 WIB
Pemakaman Umum terkena proyek tol yogya-solo
Foto: Jauh Hari Wawan/detikcom:
Sleman -

Trase tol Yogya-Solo di daerah Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman berdampak pada gedung SMKN 1 Depok. Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dispora) DIY berencana memindahkan bangunan yang terkena tol.

Kepala Dispora DIY Didik Wardoyo menyebut bangunan sekolah yang terdampak tol tidak terlalu banyak. Sehingga, hanya perlu memindahkan ruang yang terkena tol.

"Iya, SMKN 1 Depok terdampak tol, tindak lanjut kita mengubah karena ini aja itu kan untuk kepentingan negara. Jadi yang kena itu pojokan itu kok. Pojokan depan itu di pagar sama tempat satu ruang praktik itu saja tidak banyak," kata Didik saat dihubungi wartawan, Jumat (19/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan ruangan yang terdampak akan dipindahkan. Lokasinya masih satu komplek dengan sekolah.

"Ya jadi nanti tempat yang kena itu kita pindah kan masih ada ruangan dan tanah kosong yang bisa kita pindahkan ke situ. Tidak terus berdampak habis itu enggak," paparnya.

ADVERTISEMENT

"Hanya ruang praktik koperasi dan sebagian halaman, iya tidak banyak. Kebetulan di sisi utara-barat (sekolah) itu masih ada tanah kosong yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti ruangan praktik itu," tambahnya.

Didik menyebut, luas lahan sekolah yang terdampak tol sekitar 1.000 meter persegi. Mulai dari pagar sekolah sebelah timur hingga gerbang masuk sekolah di sisi selatan.

"Luasnya yang terdampak sekitar 1.000 an meter persegi. Ya menceng pagar depan sebelah timur, kan sekolah itu menghadap ke selatan ya itu. Nah pagar depan itu sama ini agak menceng gitu ya kira-kira 1.000 meter persegi," terangnya.

Menurutnya, kendati terdampak tol Yogya-Solo, tidak akan mengganggu proses belajar. Kemungkinan, kata dia, ke depan pihaknya akan mengubah tata letak gerbang utama sekolah.

"Tidak masalah, tidak mengganggu proses belajar mengajar dan nanti mungkin hanya karena menghadap ke selatannya belum tahu agak terganggu atau tidak. Kalau terganggu ya nantikan wajahnya kita ubah menghadap ke timur. Gitu aja, tidak ada masalah itu," tegasnya.

SMK terdampak proyek tol Yogya-SoloSMK terdampak proyek tol Yogya-Solo Foto: Jauh Hari Wawan/detikcom

Soal ganti rugi, Didik masih menunggu keputusan lebih lanjut. Sebab, menurutnya tanah SMKN 1 Depok merupakan tanah negara. Sehingga tidak ada ganti rugi.

"Kalau itu kan dari tanah milik daerah atau negara dipakai untuk kepentingan umum sebenarnya tidak ada masalah. Artinya tidak ada ganti ruginya untuk tanahnya, mungkin bangunannya," paparnya.

Namun, berbeda dengan bangunannya. Sementara menunggu koordinasi, pihaknya sembari menyiapkan lokasi untuk bangunan yang terdampak tol Yogya-Solo.

"Nah itu kita belum tahu, tapi tentunya kita ya kita siapkan untuk tempat praktik koperasi atau apa itu belum (ada koordinasi)," ternagnya.

Lihat juga video 'Proyek Tol Cisumdawu Mandek, Jokowi: Segera Selesaikan!':

[Gambas:Video 20detik]



Komplek pemakaman umum juga terkena jalur tol Yogya-Solo. Langsung klik halaman berikutnya.

Selain sekolah, satu komplek pemakaman umum di Padukuhan Bayen, Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman masuk dalam trase jalan tol Yogya-Solo. Akibatnya, ratusan jenazah yang dimakamkan di sana harus dipindahkan.

Lurah Purwomartani, Semiono menjelaskan setidaknya ada ratusan jenazah yang dimakamkan di sana. Luas makam itu sekitar 400 meter persegi.

"Kalau jumlahnya ada ratusan. Tapi kami masih melakukan pendataan. Untuk luas sekitar 400 an meter persegi," kata Semiono saat dihubungi wartawan, Jumat (19/3/2021).

Ia menjelaskan di Purwomartani hanya di Padukuhan Bayen saja yang ada makam terdampak tol. "Hanya satu itu, itu makam khusus warga Bayen," ucapnya.

Semiono mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah. Terkait pemindahan jenazah, nantinya masih akan dikoordinasikan lebih lanjut.

Termasuk siapa yang akan memindahkan makam itu. Sebab, menurutnya tanah makam itu merupakan Sultanaat Grond (SG).

"Ya nanti merespon apa yang menjadi program dari tol sendiri bagaimana. Belum ada pembahasan sampai ke situ (pemindahan jenazah)," ucapnya.

"Ya itu (yang akan memindah) sampai sekarang belum ada bahasan karena tanah makam itu sendiri adalah tanah Sultanaat Grond (SG)," tambahnya.

Terpisah, PPK Satker PJN Tol Yogya-Solo Wijayanto menjelaskan khusus di wilayah DIY hanya ada 1 makam yang terdampak tol. "Hanya di Bayen. DIY hanya satu (komplek) makam itu," kata Wijayanto dihubungi hari ini.

Pemakaman Umum terkena proyek tol yogya-soloPemakaman Umum terkena proyek tol yogya-solo Foto: Jauh Hari Wawan/detikcom:

Ia menjelaskan, mekanisme ganti rugi nantinya akan melibatkan ahli waris makam. Namun, pihaknya hanya akan membayar biaya untuk pemindahan makam.

"Mekanismenya sama, kami akan bayar uang pemindahan (makam) saja," terangnya.

Ia juga menegaskan bersedia untuk mencari lahan pengganti. Akan tetapi pihaknya masih menunggu mekanisme pembebasan lahannya. Sebab, tanah makam di Padukuhan Bayen itu merupakan tanah SG.

"Kami tetap mengupayakan jika harus diminta untuk mencari lahan pengganti. Tapi ya nunggu dari pemerintah DIY dulu, karena itu kan tanah SG," pungkasnya.


Hide Ads