Kisah Inspiratif Diana Dewi dari SPG Kosmetik sampai Ketua Kadin DKI

Dea Duta Aulia - detikFinance
Rabu, 16 Okt 2024 17:50 WIB
Foto: Kadin DKI
Jakarta -

Perjalanan Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi dalam merintis bisnis tidaklah semudah seperti membalikan telapak tangan. Pasalnya Wanita tersebut telah mengalami berbagai lika-liku dalam menjalankan bisnis yang digelutinya.

Selain itu, sosok tersebut pun memiliki perhatian yang cukup besar terhadap perkembangan UMKM. UMKM sendiri merupakan sektor yang sangat penting. Sebab UMKM merupakan salah satu sektor penopang perekonomian nasional.

Diana mengatakan dalam menjalankan usaha dia selalu percaya dengan kekuatan usaha dan doa. Menurutnya, dua point itu bisa memudahkan setiap orang dalam menjalankan usaha.

"Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa. Selalu ada bagi mereka yang sering berusaha," kata Diana Dewi dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2024).

Dia menjelaskan lika-liku dirinya dalam dunia kerja mulai terasa ketika sudah menikah. Satu tahun menikah, dirinya pun dikaruniai seorang putra.

"Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi entrepreneur, tapi mungkin keadaan yang membuat saya sekarang ini menjadi entrepreneur, justru dengan keadaannya yang minus saya berpikir, bahwa kalau berpikir positif pasti ada hikmah dibalik itu," ungkapnya.

Diana mengatakan saat awal menikah, dirinya berpikir untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarga. Kemudian pada fase itu, dia pun memutuskan untuk menjadi seorang sales promotion girl (SPG) di salah satu perusahaan.

"Awal bekerja, dengan bekal pendidikan yang tidak tinggi, otomatis semua pekerjaan saya terima. Saat itu yang ada hanya SPG," jelasnya.

Dia kemudian menjalani pekerjaannya sebagai penjual produk. Namun, pada perjalanannya, perusahan kosmetik tempat kerjanya membutuhkan bantuan.

"Saat itu, perusahaan tempat saya bekerja masih baru dan belum menempatkan SPG di toko-toko. Nah, saya bilang, 'bagaimana kalau saya bantu?' Ternyata yang saya bantu itu anaknya owner perusahaan dan saya dikasih pekerjaan lebih dari itu," ujarnya.

1,5 tahun bekerja di perusahaan kosmetik, membuat dirinya memutuskan untuk pindah ke perusahaan yang lebih besar. Saat pindah dirinya berhasil menjadi marketing dan kepala cabang. Meskipun menggeluti berbagai kesibukan dalam bekerja, dia menjelaskan dirinya juga memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliah. Namun, pada 1995, Diana mendapatkan perlakuan yang tidak adil pada saat dia menunaikan ibadah haji.

"Saya tidak diizinkan oleh atasan dan perusahaan tidak akan gaji. Saya tahu itu kebijakan sepihak dan bukan peraturan perusahaan," tuturnya.




(akn/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork