Saya hanya katakan kepada teman-teman kepada nasabah yang ketemu bahwa kita ada inisiatif-inisiatif yang dijadwalkan awal Q2 (kuartal II-2019) kita sudah nerima dan itu kenapa saya bilang kita mulai membayar tentatif pokok itu mulai Q2 tahun ini. Inisiatifnya seperti apa? Saya nggak bisa bilang detail dulu karena nggak bisa di-declare, khawatir makin di-declare makin banyak intervensi makin banyak kepentingan.
Berapa banyak nasabah JS Saving Plan?
Total nasabah itu kalau awal sekitar 17.000. Jadi kita punya 7 juta peserta, jadi saving plan itu 17.000. Jadi sebenarnya dalam jumlah orang ya sedikit tetapi karakteristik produknya itu punya fitur jatuh tempo ya kan yang harus dibayar kaya produk bank. Kalau yang lainnya kan lebih kepada proteksi ya, jadi ini lah problem-nya di dalam manajemen likuiditasnya pun harusnya berbeda.
Sekarang saya sudah menerapkan yang namanya profiling manajemen saya pakai berapa lajur yang jatuh temponya jadi time gap-nya manageable lebih tertata. Dulu orang nggak berpikir mungkin teman-teman masih berpikir sebagai orang asuransi kalau dulu, kalau sekarang ternyata mempunyai produk semacam ini kita harus mengarah ke manajemen mobility yang modern karena ada unsur-unsur produk yang seperti bank. Jadi sebagian ilmu banking harus diterapkan di asuransi karakteristiknya. Jadi 17.000 nasabah itu tapi tersebar gitu yang di sepanjang tahun. Sampai hari ini kami, karena tadi alasan kecukupan dana yang bisa menservis bunga maka kami masih pada program roll over.
17.000 ini bunganya tetap dibayar?
Tetap dibayar, tidak ada satupun yang tidak terbayar. Bahkan ada yang memilih tidak roll over, yang lalu itu sudah kita bayar, yang ke depan tergantung dibayarnya kapan. Kami siapkan kompensasi itu 5,75% nett. Nanti tinggal dihitung dari saat jatuh tempo sampai nanti terbayar itu berapa kita hitung. Belum kita bayar di muka karena belum tahu kapan. Itu pilihan makanya kami rekomendasikan untuk roll over. Dari Kementerian (BUMN) sebagai pemegang saham menetapkan dananya aman, dan kalau dibandingkan komparatif structuring tadi nggak ada yang menjamin.
Kuartal II-2019 nanti pembayaran pokoknya udah ke semua nasabah atau bagaimana?
Bertahap, karena solusinya tidak sekaligus. Ada tahap I ada tahap II juga. Tergantung nanti kecukupannya berapa, tapi nanti berdasarkan yang duluan jatuh tempo.
Pembayaran pokok dari kuartal II-2019 sampai kapan?
Diharapkan sih 2019 selesai ya. Kan ada tahap I awal Q2 setelah itu awal Q4. Itu time table yang mohon maaf saya nggak bisa sebut secara detail inisiatifnya seperti apa.
Upaya lain apa lagi?
Di samping itu kami ada upaya-upaya lain yang bersifat organik, sumber cashflow. Apa yang disebut organik? Apa yang sudah ada di perusahaan ini tapi kami enhance maka kami melakukan transformasi, masih banyak point to improve-nya. Ke depan kalau saya tambahin satu produk lagi itu sudah yang luar biasa kami sebutnya new business value.
Tadi yang produk-produk simple itu mass product ini yang selama ini belum. Produk simple lebih ke retail micro insurance nah itu akan lebih menghasilkan karena bukan bersifat utang. Kemudian saya juga melakukan efisiensi jadi ada rasionalisasi proses itu bisa menghilangkan redundance cost, overheat-nya pasti akan turun. Kemudian sistem korporasi, kami akan meningkatkan kerja sama lebih ke b to b (business to business) lebih ke solution. Kalau selama ini pension fund kita tambahin life insurance-nya apakah personal accident, travel insurance atau yang lainnya. Saya menghitung akan meng-create new business value yang sumber likuiditas.
Jadi nanti satu orang nggak cuma punya satu polis?
Iya kira-kira gitu lah. Kalau sekarang satu kerja sama dengan perusahaan kemudian kita tambahin kebutuhan life insurance-nya udah belum. Masih banyak perusahaan yang selama ini yang dibiayakan bahwa di perusahaan tradisional di kebutuhan-kebutuhan asuransi itu masih dibiayakan di SDM, biaya SDM. Jadi ini akan dikeluarkan dibelikan polis. Kalau selama ini ditanggung sendiri dicadangkan kalau ada kejadian ditanggung, sekarang dipindahkan ke asuransi. Itu sifatnya asuransi.
Di sisi lain kami punya portfolio yang cukup besar di properti investasi yang setelah direvaluasi tahun 2013, praktis nilainya naik nggak produktif karena nggak terlalu menghasilkan karena ada yang nganggur. Kita kumpulin kita identifikasi yang bagus-bagus, pilah-pilah mana kawasan komersial mana residential mana yang bisa kita kerja samakan mana yang semata-mata kita sewakan. Jadi kalau banyak rumah-rumah cukup mewah sih di komplek-komplek elit sih harganya juga tinggi nggak kelasnya rakyat biasa yang bisa membeli, tapi kalau itu nganggur kan PBB-nya aja berapa kan, dan ini saya punya usulan saya cek struktur aktiva kita maka policy-nya yang komersial kita kerja samakan bisa dalam bentuk KSO kerja sama opersional, bisa BOT. Itu kemarin kita mendapat banyak cashflow dari situ. Bukan utang itu, misalnya kerja sama ini bisa segala macam. Lahan besar yang komersial yang tadi.
BUMN-BUMN karya mereka kan yang ahlinya. Kita ini pada dasarnya kan orang keuangan nih suruh ngurusin properti nggak bisa, ini mereka ternyata juga punya desain punya landscape punya plan ya. Jadi ya cocok nanti dengan begitu akan menghasilkan meski itu tidak immediate dalam hitungan bulan, setahun atau dua tahun. Sedangkan untuk aset-aset relatif tidak likuid dalam arti disewakan nggak bisa kita jual seperti misalnya rumah di Menteng daripada itu ya kita kruangi supaya porsi aktiva non finansial berkurang karena porsinya terlalu gede. Sekarang porsinya hampir 20%, normalnya 10% itu gede. Mugnkin life insurance lain nggak ada yang punya kaya kita. Dulu yang sempat menikmati kenaikan revaluasi saja tpai tidak menghasilkan cashflow hanya catatan di buku. Itu tidak ada yield-nya, 0,5%. Kalau kerja sama di butik hotel atau kawasan komersial gede-gede itu nanti itu akan menjadi landmark ikon kita dan menghasilkan.
Itu memang ada program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jadi tidak semuanya jangka pendek immediate nggak mungkin. Solusi yang struktural penataan balance sheet, manajemen risiko, liability manajemennya kita matching-kan antara liabilities sama aset nanti di masa depan tidak ada lagi missmatch seperti hari ini karena yang lalu pokoknya di-invest begitu aja nggak peduli jatuh temponya kapan, padahal liabilities ada yang jangka pendek ada yang jatuh tempo.