Bagaimana proses penyehatan Jiwasraya?
Sebelum detil, dulu saya mengatakan untuk menyehatkan perusahaan ini apa sih yang dilakukan. Saya katakan perusahaan ini harus direstrukturisasi. Saya melakukan turn around. Apa yang turn around, bisnisnya. Kedua setelah diperbaiki nggak cukup harus ada penguatan permodalan. Penguatan permodalan domainnya pemegang saham.
Terus dibalik, Pak kalau pemegang saham menginject, memperkuat modal selamat nggak perusahaan ini? Saya jawab tidak, kenapa tidak, harus diperbaiki dulu perusahaannya, kalau nggak ya sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya restrukturisasi kita bagi menjadi dua, yaitu menyehatkan portofolio eksisting baik yang tradisional maupun yang saving plan. Yang tradisional terutama yang korporasi itu harus disehatkan menjadi bahasanya Pak Tiko, yang penting diwajarkan dalam modelling dan pricing terutama.
Kenapa begitu, karena janji yang diberikan bersifat garansi dan jujur saja tidak mungkin bisa di-cover dari investasi keuangan. Kenapa, karena mengasumsikan dengan rate yang tinggi, jangka panjang. Sedangkan Anda tahu negara semakin maju itu tendensi inflasi makin turun, suku bunga makin turun. Anda bisa benchmarknya adalah government bond, yield government bond berapa? Padahal investasi Jiwasraya masih kena pajak final 15%. Sedangkan manfaat yang diberikan kepada nasabah adalah net. Sehingga itulah sebabnya kalau itu nggak direstrukturisasi, diinject berapapun percuma karena hanya akan menutup negatif spread-nya saja. Itulah kenapa perlu direstrukturisasi.
Dan restrukturisasi ini hanya mengembalikan pada return yang wajar. Mungkin nasabah bagi yang masih mengiur jangka panjang harus disesuaikan. Tapi kami mengakui pengembangan yang sudah dijanjikan sampai dengan saat restrukturisasi nanti, hanya ke depannya pasca restrukturisasi supaya perusahaan ini berjalan dengan normal.
Kalau punya liabilities yang ongkosnya tidak bisa ditutup investasi aset pasti perusahaan itu merugi. Makanya saya bilang sama teman-teman, tim ini juga berat restrukturisasi tapi kita bikin pengertian, hubungan bisnis itu harus sehat.
Kami menyediakan jasa, nasabah membutuhkan jasa. Saya mulai korporasi ini program manfaat pensiun, manfaat hari tua dari perusahaan-perusahaan jadi mengembalikan pada kurva yang wajar. Misalnya BUMN, menitip pengelolaan hari tua atau manfaat pensiun di sini dijanjiin bunga x, katakanlah 10-11-13% net. Padahal marketnya berapa makin lama makin turun. Gapnya negatif diteruskan akan ke sana, kalau diinject begitu untuk negatif ini uangnya lari habis dibayarkan ke bunga nasabah.
Kenapa? Income 7% gross, costnya 11% net, pasti habis. Sampai saya bilang karyawan, ini ritel bekerja sampai keringatnya kering, untungnya habis untuk membayar itu. Jadi sebenarnya bukan dirugikan, tapi dikembalikan ke kurva, dikembalikan ke kurva yang wajar sesuai market kira-kira gitu. Tapi kita hormati, yang sudah tinggi, nanti dikembangkan dengan bunga yang baru, kemarin Pak Tiko ngomong akan turun, ya akan turun, in general seperti itu.
Kalau itu sudah bisa direstrukturisasi artinya dibandingkan market positif, maka perusahaan itu akan berubah menjadi perusahaan yang profit itu yang saya sebut portolio yang sehat. Apa stay di sini, apa ditransfer, saya memakai asumsi government bond saja perusahaan itu sudah sehat, kalau sehat kita bisa memenuhi janji kita manfaat polis semua terbayar.
Sebab begini filosofi manfaat pensiun menjaga kesejahteraan, nilai ketika memasuki masa tidak produktif, bukan untuk berspekulasi. Jadi orang ngomong manfaat pensiun itu bukan, berbeda filosofinya dengan investment banking harus ada konservatif. Nilainya supaya nggak turun, turun itu apa, tidak kemakan inflasi. Maka di negara-negara maju, dana pensiun asuransi wajib investasi di government bond, di Indonesia itu sudah ada aturan sejak tahun 2016. Tahun 2017 Desember minimal itu sudah harus minimal 30% government bond di negara-negara lain bahkan lebih. Itu menunjukkan spiritnya mengelola dana pensiun atau manfaat pensiun tidak ada tuntutan berspekulasi menjaga nilainya tidak turun.
Jadi apa, nomor satu harus save, jadi investasi harus pada instrumen kredit rating bagus, itu sebabnya diwajibkan minimal 30% government bond risk free rate, dapatnya government bond, jadi kalau menjanjikan ini itu bisa melanggar filosofi.
Restrukturisasi kunci, key success factornya apakah Jiwasraya atau siapapun, jadi nanti kalau perusahaan itu diinject oleh pemerintah mempunyai investasi yang bagus, aset yang bagus, maka dipastikan bisa menjamin pembayaran liabilities yang jatuh tempo dan perusahaan menjadi perusahaan profitable. Jadi perusahaan dijauhkan dari spekulasi.
Posisi saat bapak masuk?
Ketika saya datang, saya belum efektif, bulan Juni itu sudah negatif, sudah rugi, sudah membukukan rugi Rp 4,9 triliun, sebelum efektif suruh masuk. Saya lihat sudah declining dari Desember, saving plan sudah negatif premi dari bulan Desember 2017.
Defisit sebelum masuk?
Iya, dan lebih ngeri lagi, ketika akhir September tinggal deposito Rp 725 miliar, gironya Rp 50 miliar, government bond ada Rp 3 triliun tapi yang free tinggal ratusan miliar. Utang klaimnya Oktober sudah hampir Rp 3 triliun saya lupa persisnya, 2018, sudah declining, dan itu belum ada cadangan gaji.
Jadi angka Rp 802 miliar yang selama ini diberitakan?
Itu waktu diumumkan memang kurangnya Rp 802 miliar, tapi saving plan itu punya sifat, setiap hari ada jatuh tempo, akumulasi, sampai hari ini jatuh tempo semua Rp 16,7 triliun itu.
Jadi bukan Rp 802 miliar?
Bukan, itu Rp 802 itu ketika saat diumumkan, sudah jatuh tempo. Kan sifatnya saving plan tiap hari ada yang jatuh tempo tapi akumulasi terus, seperti yang diberitakan sampai akhir tahun, berapa ya Rp 4,7 triliun.
Itu sebuah pilihan agar kita going concern, pilihannya kan begini uang segitu nggak ada apa-apanya dibanding tagihan sampai Oktober Rp 2,8 triliun, pilihannya berhenti di sini atau cari nafas, sambil mencari inisiatif-inisiatifnya
Barang-barang tidak laku dijual atau rugi tajam kalau dijual saya repokan, itu strategi yang tepat, karena kemudian market recover saya dapat balik utuh, kalau di cut loss hari itu rugi 50% belum tentu laku 50%. Begitu balik, balik uang saya utuh, tetap bernapas dapat dari yang dipakai bayar kemarin. Duit dari mana itu, dari gara-gara saya repo terhindar cut loss, Pas hari itu sudah balik, saya tarik balik saya lunasi saya dapat sisa Rp 400 miliar. Itu dari repo BRI sama BTN dapat Rp 400 miliar yang bayar kemarin.
Halaman selanjutnya>>>