Buka-bukaan Nasib Bisnis Penerbangan di Tengah Pandemi

Wawancara Khusus Dirut AP II Muhammad Awaluddin

Buka-bukaan Nasib Bisnis Penerbangan di Tengah Pandemi

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 31 Agu 2020 08:30 WIB
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin
Foto: Rini Friastuti/detikcom

Seberapa besar kerugian yang dirasakan AP II akibat adanya pandemi COVID-19?

Jadi kalau kita bicara dalam konteks kerugian, kita melihat dulu di data produksinya. Jadi data produksi itu tadi kan, produksi di pergerakan pesawat dan pergerakan manusianya atau penumpangnya, jadi memang cukup terasa akibat dari hantaman COVID-19 ini. Karena kan memang yang terdampak dari kondisi ini kan langsung menghantam 3 industri, jadi saya menyebutnya industri 3T, 3T itu adalah travel, tourism, and transportation karena dia saling berkorelasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kita bisa melihat bagaimana efek traffic itu turun dari komposisi pendapatan aero dan non aero AP II, sekarang kita bisa sampaikan ya. Komposisi aero traffic sama di non aero traffic itu di AP II dalam kondisi normal itu posisinya masih kurang lebih sekitar 60% banding 40%.

Jadi di non-aero business kita itu, posisi laporan keuangan terakhir itu sudah kurang lebih di angka sekitar 54%. Jadi di aero business kami itu sekitar 46%.

ADVERTISEMENT

Jadi komposisi itulah yang kemudian berdampak secara produksi, memang faktanya aero Business maupun non aero business itu saling berkorelasi, karena aero business itu kan dari pergerakan pesawat dan pergerakan penumpang. Kalau non aero business itu seperti business ritel, tenant, kargo dan lainnya termasuk juga mitra-mitra kita yang bekerja di dalam ekosistem bandara, seperti taksi, bis, kerata bandara, taksi online dan lain sebagainya.


Sehingga kalau komposisi yang perbandingan antara non aero kita yang sudah 54% dan aero business kita yang 46%, memang hantaman terbesar kan di komposisi 46% itu tapi kita masih mencoba terus untuk kemudian mengimbanginya.

Kami belum sampai konkret detail karena berdasarkan laporan keuangan kita memang memonitor, kami belum bisa menyampaikan hasil yang non-audited, kalau yang non-audited kita tidak boleh sampaikan, kecuali laporan yang sudah kita submit ke OJK atau ke lembaga-lembaga yang memang kita perlu laporkan.

Kurang lebih seperti itu, tapi paling tidak ada gambaran, komposisi aero business kita itu kebetulan sudah tidak lagi terlalu dominan, kecuali ditahun-tahun sebelumnya dimana aero business kita itu masih sangat dominan katakanlah 60-70% yang aero business yang non aero businessnya katakanlah 30-40%.

Posisi terakhir portofolio AP II di 2019 itu untuk non aero businessnya itu sudah mencapai 54%. Jadi aero businessnya yang sudah tinggal 46%. Jadi memang ke depan AP II perlu memikirkan untuk kemudian terus memperbesar porsi di non aero business. Walaupun tanpa mengecilkan kontribusi atau kue kontribusi dari aero business yang merupakan hubungan AP II dengan maskapai dengan penumpang dan lain sebagainya.



Simak Video "Momen Cium Tangan dan Kawal Bahar Smith Bikin 3 Petugas Bandara Dipecat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads