Airbnb dan DoorDash Akan Melantai di Bursa AS

Airbnb dan DoorDash Akan Melantai di Bursa AS

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 01 Des 2020 09:44 WIB
Aplikasi berbagi Airbnb.
Airbnb/Foto: (iStock)

Di sisi lain, beberapa perusahaan teknologi juga tengah mengalami kondisi yang mengenaskan. Misalnya, Uber dan saingannya Lyft (LYFT) go public dengan penawaran yang sangat tinggi pada tahun 2019. Tapi, tak berselang lama saham mereka jatuh.

Selain itu, startup WeWork telah menarik penawaran saham perdananya karena kebijakan lockdown yang mencetak kerugian besar, juga ada persoalan budaya perusahaan yang aneh, pemecatan CEO Adam Neumann, dan dana talangan oleh investor SoftBank.

"Tahun lalu kami mengalami bencana dari WeWork,Uber, dan Lyft. Tapi investor masih antusias dengan IPO sekarang ini," kata CEO perusahaan riset RapidRatings James Gellert.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gellert mengatakan, DoorDash membukukan pendapatan yang kuat selama 2020. Oleh sebab itu, ia menilai DoorDash akan lebih menarik ketimbang Airbnb.

Secara keseluruhan, Airbnb dan DoorDash bukan satu-satunya startup unicorn yang diharapkan IPO sebelum akhir 2020. Pasalnya, aplikasi belanja online Wish telah mengajukan IPO.

ADVERTISEMENT

Perusahaan itu diperkirakan memiliki valuasi hingga US$ 11,2 miliar atau sekitar Rp 158 triliun. Platform video game Roblox dengan valuasi US$ 4 miliar atau sekitar Rp 56 triliun juga berencana go public.


(ara/ara)

Hide Ads