RUPST Unilever Ungkap Jajaran Direksi Baru, Tumbuhkan Bisnis Kompetitif

RUPST Unilever Ungkap Jajaran Direksi Baru, Tumbuhkan Bisnis Kompetitif

Erika Dyah - detikFinance
Rabu, 15 Jun 2022 19:56 WIB
Jajaran Direksi dan Komisaris Perusahaan
Jajaran Direksi dan Komisaris Perusahaan (Foto: Unilever)
Jakarta -

PT Unilever Indonesia, Tbk. (Perseroan) baru saja mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik secara hybrid. Dalam kegiatan ini, Unilever melakukan pengesahan jajaran direksi terbaru serta mengumumkan kinerja keuangan Perseroan Kuartal 1 2022 (tidak diaudit) dan memaparkan strategi jangka panjang dalam membangun pertumbuhan bisnis yang Purpose-Led dan Future-Fit.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk, Ira Noviarti mengungkap pihaknya mengukuhkan jajaran kepemimpinan senior dalam upaya penguatan organisasi dengan mengangkat sejumlah direktur baru. Adapun jajaran direksi yang baru diangkat antara lain

Menurut Ira, jajaran direksi yang baru ini terdiri dari eksekutif-eksekutif berpengalaman luas di bidangnya. Mereka juga telah mencetak sederet pencapaian dalam berbagai posisi senior selama berkarier. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di tingkat regional dan global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inovasi dan agility menjadi kunci dalam membangun bisnis agar terus berkembang dan relevan di tengah begitu banyaknya perubahan. Dalam pelaksanaannya, sumber daya manusia merupakan jantung keberhasilan berbagai upaya yang kami lakukan, sehingga penting bahwa Perseroan menunjuk pimpinan-pimpinan yang tepat," ungkap Ira dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6/2022).

Ia mengaku yakin komposisi jajaran direksi yang diresmikan hari ini tak hanya akan membawa gagasan dan ide segar. Tapi juga membawa peluang baru bagi perseroan untuk terus menjadi yang terdepan. Khususnya dalam menumbuhkan bisnis yang kompetitif, berkelanjutan, serta bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Pertumbuhan Bisnis Unilever di Q1 2022

Dalam RUPST yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Ira mengungkap pasca dua tahun pandemi COVID-19, pihaknya berhasil mencatat penjualan bersih di Q1 2022 sebesar Rp 10,8 triliun rupiah. Adapun penjualan domestik bertumbuh sebesar 5,8% year on year atau 13,9% quarter on quarter.

Unilever juga diketahui berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2 triliun, atau bertumbuh sebesar 19,0% year on year (termasuk penyesuaian satu kali atas Central Service Fee 2021). Di luar penyesuaian tersebut, laba bersih bertumbuh sebesar 4,8%.

"Perseroan berhasil mengawali tahun 2022 dengan kuat. Pendorong pertumbuhan di kuartal 1 2022 adalah penguatan fundamental bisnis yang berfokus pada tiga pilar. Hal ini juga didukung oleh pulihnya perekonomian Indonesia dan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan daya beli konsumen," kata Ira.

Klik halaman selanjutnya >>>

Ia menerangkan 3 pilar tersebut terdiri dari meningkatkan investasi serta kekuatan di kategori dan brand-brand kunci, meningkatkan inovasi, serta memperkuat fondasi di Distributive Trade, membangun kekuatan di channel Modern Trade, dan channel masa depan (e-Commerce).

Lebih lanjut, Ira mengaku yakin kunci pertumbuhan Unilever didukung oleh menguatnya pilar fundamental tersebut. Di kuartal ini, Distributive Trade Perseroan mencatatkan pertumbuhan double digit, sementara channel e-commerce menggandakan kinerja dengan bertumbuh sebesar 100%.

Jajaran Direksi dan Komisaris PerusahaanJajaran Direksi dan Komisaris Perusahaan Foto: Unilever

Ia mengungkap divisi yang berhasil mendorong pertumbuhan Perseroan adalah divisi Food, Beverage, Personal Care, dan Unilever Foods Solution (UFS). Sementara itu, Brand penopang utama pertumbuhan divisi Food dan Beverage terdiri dari Royco, Bango, dan Buavita.

Divisi Personal Care juga berhasil membukukan pertumbuhan penjualan dari kategori Oral Care dan Deodorant. Selain itu, pihaknya juga mencatat Unilever Foods Solution (UFS) bertumbuh sebesar 25% hingga membawa UFS pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Ira menekankan awal yang kuat ini harus dibarengi dengan strategi dan eksekusi yang juga kuat untuk mempertahankan kinerja. Untuk itu, pihaknya berfokus pada lima strategi utama Unilever Indonesia untuk memenangkan persaingan di antaranya:

  1. Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar
  2. Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment
  3. Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce)
  4. Penerapan E-Everything di semua lini, termasuk memimpin di Digital & Data Driven capabilities
  5. Tetap menjadi yang terdepan dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan

Strategi Pertumbuhan Bisnis ke Depan

Dalam rangka menghadapi persaingan bisnis di masa depan, Ira berupaya memperkuat inovasi produk dan portfolio serta transformasi digital. Ia menilai hal-hal tersebut menjadi bagian penting dari upaya menciptakan bisnis yang berkelanjutan, inovatif, dan memberikan nilai tambah. Baik bagi Perseroan, pemegang saham, maupun konsumen.

Ira mengatakan ke depannya Unilever akan memperluas dan memperkaya portofolio ke segmen premium, terutama dalam kategori Beauty dan Personal Care dan Ice Cream. Strategi ini akan dilakukan baik dalam hal inovasi produk, investasi media dan promosi, maupun kanal distribusi pada jalur penjualan premium.

Terkait pemasaran, lanjutnya, Unilever juga akan mengedepankan transformasi digital demi memperkuat digitalisasi di General Trade (GT) dan keberadaan di omni channel. Salah satunya melalui peningkatan kapabilitas digital di GT.


Hide Ads