PT PLN (Persero) siap menyerap listrik 5 megawatt (MW) yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo pada akhir 2022. Langkah ini untuk mendukung perhelatan G20 di Indonesia dan meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) agar dapat mencapai net zero emission pada 2060.
"Pembangunan PLTSa Surakarta merupakan bagian dari program pemerintah yang menargetkan pengoperasian 12 PLTSa di seluruh Indonesia," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, pembangunan tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, untuk mendorong pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.
Ia menerangkan, selain di Surakarta, pihaknya juga telah membangun kontrak dengan 2 PLTSa lainnya yakni PLTSa Benowo di Surabaya dan PLTSa Sunter di Jakarta.
"Sehingga kami mendorong agar PLTSa di Surakarta ini bisa segera selesai dengan target yang sudah direncanakan. Nantinya PLTSa ini akan menjadi benchmark bagi 10 lokasi lainnya," kata Arifin.
Menurutnya, kehadiran PLTSa Surakarta tidak hanya bermanfaat mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadirkan energi listrik yang ramah lingkungan. Namun, kehadiran pembangkit listrik tersebut juga bisa berkontribusi untuk mengurangi tumpukan sampah khususnya rumah tangga.
"Sampah memiliki nilai tambah apabila dapat diubah menjadi energi yang aman dan efisien. Sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan untuk pemenuhan pasokan energi nasional serta turut mendukung transisi energi dan mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca," jelasnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
(prf/ara)