PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk memaksimalkan sisa pengolahan batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) dari PLTU Air Anyir. Hasil material tersebut diolah menjadi bahan untuk pengecoran jalan di SMAN 1 Bakam seluas 580 m2.
Asisten III Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Yunan Helmi mengatakan kerja sama ini menjadi bukti komitmen PLN dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya di Bangka Belitung.
"Kami berharap bahwa dengan penandatanganan MoU ini, pelaksanaan sinergi dapat terlaksana dengan baik salah satunya dengan pemanfaatan FABA ini, untuk mendukung pembangunan infrastruktur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).
Sementara itu, Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Babel Faisal Muslim menjelaskan FABA memiliki potensi dan nilai manfaat besar yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat atau UMKM. Selain itu, pemanfaatan FABA sangat mendukung pembangunan infrastruktur dan ekonomi baik daerah maupun nasional.
FABA sendiri telah masif digunakan di Babel sebagai material dasar paving block dan batako oleh UMKM, pembangunan jembatan di akses masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Gunung Sadai Kabupaten Belitung, pembuatan tetrapod breakwater dan beton tanggul laut (seawall) di PLTU Suge Belitung untuk meminimalisir potensi abrasi garis pantai.
Begitu pula FABA dari PLTU Air Anyir yang turut dimanfaatkan peningkatan fasilitas serta renovasi infrastruktur di Bangka Belitung. Salah satunya untuk pengecoran fasilitas jalan di SMAN 1 Bakam seluas 580 m2, dengan komposisi 70 persen FABA, 15 persen pasir dan 15 persen semen.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
(ncm/ega)