Amerika Serikat diprediksi akan mengalami resesi. Prediksi itu berdasarkan laporan dari Federal Reserve yang menyebut pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2022 akan menurun lagi.
Mengutip dari CNBC, Rabu (8/6/2022) Pelacak gross domestic product (GDP), GDPNow Fed Atlanta, menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 hanya 0,9%.
Sementara pada kuartal sebelumnya ekonomi AS hanya tumbuh 1,5%. Penurunan pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal berturut-turut ini merupakan kriteria resesi.
GDPNow Fed Atlanta yang mengikuti data ekonomi AS secara real time dan menggunakannya untuk memprediksi arah ekonomi. Data sebelumnya dikombinasikan dengan rilis terbaru lainnya.
Baca juga: Kalau AS Resesi, Apa Dampaknya ke RI? |
Kemudian, menghasilkan model yang menurunkan perkiraan pertumbuhan 1,3% pada 1 Juni menjadi prospek baru yakni pertumbuhan 0,9%.
Penurunan ekonomi AS menurut hasil GDPNow Fed Atlanta disebabkan beberapa faktor, salah satunya pengeluaran konsumsi pribadi AS yang biasanya 70% dari produk domestik bruto mengalami penurunan menjadi 3,7%. Angka itu juga turun dari perkiraan sebelumnya 4,4%.
Meski demikian, Biro Riset Ekonomi Nasional AS atau National Bureau of Economic Research (NBER) mengatakan tidak selamanya pertumbuhan ekonomi turun dua kuartal berturut-turut akan resesi.
"Sebagian besar resesi yang diidentifikasi oleh prosedur kami terdiri dari dua atau lebih kuartal berturut-turut dari penurunan PDB riil, tetapi tidak selamanya," kata NBER di situsnya.
"Ada beberapa alasan. Kami tidak mengidentifikasi kegiatan ekonomi semata-mata dengan PDB riil, tetapi mempertimbangkan berbagai indikator. Kedua, kami mempertimbangkan kedalaman penurunan aktivitas ekonomi," lanjut NBER.
Lanjutkan membaca ke halaman berikutnya
Simak Video "Sri Mulyani: Dunia Tidak Baik-baik Saja, Inflasi di Berbagai Negara"
(zlf/zlf)